Gibran dan AHY Diramal Prabowo Bakal Bertarung di Pilpres Masa Depan

Ringkasan
- Prabowo bergurau tentang potensi persaingan Gibran dan AHY di Pilpres mendatang saat berpidato di Kongres VI Partai Demokrat. Gibran dan AHY hadir dan duduk berdampingan di acara tersebut.
- Prabowo menganggap persaingan hal yang baik, bahkan mengajak rangkul mereka yang kalah dalam kompetisi. Ia mencontohkan dirinya yang dikalahkan Jokowi namun kemudian diajak bergabung dalam kabinet.
- Pidato Prabowo disaksikan kader dan pengurus Partai Demokrat, ketua umum parpol lain, serta pimpinan lembaga eksekutif dan legislatif. Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju juga hadir di acara tersebut.

Presiden Prabowo Subianto melempar gurauan ihwal potensi persaingan antara Gibran Rakabuming Raka dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di pemilihan presiden atau Pilpres masa depan. Momen bernuansa ringan dan humoris itu terucap saat Prabowo menyampaikan sambutan Penutupan Kongres VI Partai Demokrat di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta pada Selasa (25/2), malam.
Saat itu, Gibran hadir di Kongres VI Partai Demokrat sebagai Wakil Presiden. Putra sulung Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu duduk bersebelahan dengan AHY di jajaran kursi VVIP.
"Sekarang duduk berdampingan, nanti bisa bersaing dua orang ini. Tidak apa-apa," kata Prabowo, sebagaimana disiarkan oleh kanal Youtube Partai Demokrat.
Ucapan Ketua Umum Partai Gerindra itu sontak memancing reaksi tawa dari para hadirin dan peserta kongres. Di sisi lain, Gibran dan AHY juga tampak tersenyum mendengar guyonan Prabowo saat itu. "Bersaing itu baik. Siapa nomor 1, ajaklah nomor 2, ajaklah nomor 3," ujar Prabowo.
Prabowo pun mencontohkan dirinya saat kalah dari Jokowi di dua agenda Pilpres 2014 dan 2019. Meski Jokowi mengandaskan dirinya dua kali, Jokowi menunjuk Prabowo sebagai Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju pada Oktober 2019 silam. "Aku dikalahkan, tapi beliau mengajak saya masuk," kata Prabowo.
Dalam acara penutupan Kongres VI Partai Demokrat, Presiden Prabowo berpidato di hadapan kader dan pengurus Partai Demokrat, jajaran ketua umum partai politik, serta pimpinan lembaga-lembaga eksekutif dan legislatif. Di lokasi yang sama, juga ada jajaran menteri Kabinet Merah Putih.