PMK - PPPA Deklarasi Ramadan Ramah Anak, Ajak Ortu 1 Jam Tanpa Gawai

Ringkasan
- Kementerian PPPA menginisiasi gerakan Ramadan Ramah Anak untuk meningkatkan kualitas pengasuhan, didasari oleh minimnya interaksi keluarga dan penggunaan gawai yang belum bijaksana.
- Program utama gerakan ini adalah
- Gerakan ini didukung lintas kementerian, termasuk Kementerian Kominfo dan Kementerian Agama, dengan mengajak keluarga menjadi teladan dan mendampingi anak dalam mengakses informasi.

Kolaborasi lintas kementerian yang diinisiasi oleh Kementerian Perlindungan Anak dan Perempuan (PPPA) mendeklarasikan gerakan Ramadan Ramah Anak, sebagai inisiatif untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak. Salah satu ajakan dalam program ini meluangkan waktu satu jam berkualitas tanpa gawai.
Gerakan ini berangkat dari analisis Kementerian PPPA yang mengidentifikasi dua faktor utama penyebab meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak, yaitu minimnya kualitas interaksi dalam keluarga dan penggunaan gadget yang belum bijaksana.
“Oleh karena itu, bulan Ramadan dijadikan momentum bagi orang tua untuk melakukan introspeksi dan memperbaiki pola asuh dalam keluarga,” kata Menteri PPPA, Arifah Fauzi, dalam acara Deklarasi Ramadan Ramah Anak di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta Selatan, Rabu (5/3).
Ramadan Ramah Anak bertujuan untuk menjadikan keluarga sebagai teladan dalam beribadah dan berperilaku, dengan menghadirkan peran aktif ayah dan ibu dalam kehidupan anak.
Salah satu program utamanya adalah “1 Jam Berkualitas Orang Tua dan Anak”, di mana orang tua dan anak meluangkan waktu khusus tanpa gadget untuk berinteraksi dan berkomunikasi lebih erat.
Dalam mendukung gerakan ini, satuan pendidikan juga akan ikut serta dengan memberikan tugas kepada siswa untuk menulis dan bercerita tentang pengalaman mereka selama 1 jam berkualitas bersama keluarga.
Menteri Komdigi Meutya Hafid menyatakan dukungannya terhadap deklarasi ini. “Jadikan keluarga sebagai teladan bagi anak-anak, dampingi mereka dalam mengakses informasi, dan ajak mereka berdiskusi soal informasi yang mereka dapatkan,” kata Meutya dalam video, pada acara yang sama.
Sebab menurutnya, saat ini informasi tidak terbatas dan memiliki risiko tersendiri bagi anak-anak.
Deklarasi ini dihadiri oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Menteri PPPA Arifah Choiri Fauzi, Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Abdul Mu'ti, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, serta Wakil KSP M Qodari yang mewakili KSP Letjen TNI (Purn) AM Putranto. Para menteri menandatangani deklarasi tersebut dan secara simbolis memukul rebana sebagai tanda peluncuran gerakan ini.