Ratusan Massa Datangi UGM, Minta Bukti Keaslian Ijazah Jokowi

Ringkasan
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk, anggota dari Mitsubishi UFJ Financial Group, telah menyalurkan pembiayaan hijau sebesar Rp 31,3 triliun hingga 2023, mencatat pertumbuhan 24% dari tahun sebelumnya, seiring dengan upaya meningkatkan portofolio sustainable financing.
- Bank Danamon berkomitmen meningkatkan eksposur pembiayaan hijau dan menargetkan nol emisi pada 2030 dengan langkah-langkah seperti memperoleh sertifikat energi terbarukan, menghemat listrik, dan mengurangi limbah, meskipun menghadapi tantangan besar pada emisi Scope 3 dari kegiatan operasional nasabah.
- Dalam upaya mengurangi emisi dan meningkatkan sustainability, Danamon tidak hanya fokus pada operasional internal dan nasabah tetapi juga merambah ke seluruh rantai pasok, mendorong praktik berkelanjutan di antara supplier dan nasabah sehingga menciptakan dampak lingkungan yang lebih luas.

Ratusan massa yang mengatasnamakan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada pada Selasa (15/4). Kedatangan mereka untuk mempertantakan keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Massa TPUA sudah mulai memadati lokasi sejak pukul 07.00 WIB. UGM lalu mempersilakan tiga perwakilan massa untuk masuk beraudiensi. Tiga orang yang mewakili yakni Roy Suryo, Tifauzia Tyassuma, dan Rismon Hasiholan Sianipar. Mereka masuk sekitar pukul 08.30 WIB, dan keluar sekitar pukul 10.30 WIB.
Usai pertemuan, Roy mengaku diterima oleh 16 orang yang terdiri dari perwakilan UGM dan 10 orang di antaraanya disebut sebagai teman seangkatan Jokowi.
"Kami tadi ingin lihat skripsi asli Pak Jokowi. Sempat ada yang menjawab tadi sekretaris UGM 'oh itu kan melanggar UU Keterbukaan Informasi', saya bilang yang bikin UU Keterbukaan Informasi, yang mengesahkan di DPR itu saya," kata Roy dalam sejumlah rekaman, Selasa (15/4).
Ia mengatakan, UU tersebut memperbolehkan setiap orang untuk melihat skripsi karya orang lain. Berdasarkan hal itu, maka perwakilan massa aksi ditunjukkan skripsi milik Jokowi.
"(Bagian) batang tubuh itu diketik dengan mesin ketik biasa, yang di depan itu dengan cetakan yang cetakannya itu tidak pada zamannya," kata dia.
Ia juga menyoroti tak adanya lembar pengesahan dari dosen penguji skripsi Jokowi tersebut. Meskipun dosen pengujinya bisa disebutkan tadi oleh kawan-kawannya (yang disebut rekan seangkatan Jokowi) tapi faktanya tidak ada," kata dia.
Di sisi lain, Wakil Rektor UGM, Wening Udasmoro menyatakan dalam audiensi itu telah menunjukkan bukti-bukti bahwa Jokowi lulusan Fakultas Kehutanan UGM.
"Kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan," kata Wening usai audiensi, dikutip dari Antara.