DPR Minta TNI Evaluasi Prosedur Pemusnahan Amunisi Usai 13 Orang Tewas di Garut

Ira Guslina Sufa
12 Mei 2025, 18:40
Anggota Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin
Antara
Anggota Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Tubagus Hasanuddin meminta dilakukan evaluasi dalam prosedur pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI. Hal itu disampaikan Tubagus setelah terjadinya ledakan ledakan saat pemusnahan amunisi yang menewaskan 13 orang di Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Menurut dia, peristiwa tragis itu harus menjadi pembelajaran serius bagi para petugas yang berwenang melaksanakan pemusnahan amunisi. Dia pun menyampaikan duka atas wafatnya pada korban akibat ledakan itu.

Tubagus menilai dari sisi lokasi, tempat peledakan yang berada di wilayah pantai sebenarnya sudah aman dan sesuai ketentuan. Namun, ia menekankan bahwa masyarakat tidak seharusnya bisa mengakses area tersebut.

Ke depannya, dia meminta agar pembatasan wilayah dilakukan dengan pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah warga sipil berada di area berbahaya. Purnawirawan Mayor Jenderal TNI itu menjelaskan bahwa amunisi yang diledakkan adalah amunisi kedaluwarsa yang secara teknis sudah tidak stabil. 

Menurut Tubagus amunisi kedaluwarsa tidak semuanya akan meledak serentak ketika diledakkan. "Ada yang meledak langsung, tapi ada juga yang meledak belakangan karena sifatnya yang tidak lagi normal," kata Tubagus.

Ke depannya, dia meminta agar peristiwa itu dijadikan sebagai pelajaran berharga untuk menyempurnakan prosedur peledakan amunisi, terutama yang bersifat kedaluwarsa agar kejadian serupa tidak terulang. Adapun TNI membenarkan 13 orang meninggal di Garut dan empat di antaranya adalah prajurit TNI. 

Seluruh korban jiwa yang meninggal di tempat telah dievakuasi dari lokasi ledakan menuju RSUD Pameungpeuk untuk autopsi dan pemulasaraan jenazah. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan TNI kini terus berkoordinasi dengan aparat terkait di tempat untuk mengamankan lokasi peledakan. 

“Kami meng-clear-kan lokasi tersebut karena kami khawatir masih ada ledakan-ledakan lainnya,” kata Kapuspen sebagaimana dikutip dari Antara.

Mayjen Kristomei melanjutkan TNI saat ini berkonsentrasi menyelidiki sebab peledakan tersebut. Ia menjelaskan informasi detail mengenai penyebab ledakan akan segera disampaikan kepada publik. 

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak juga membenarkan adanya insiden ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut. KSAD menyebut kejadian itu masih diinvestigasi.

Ledakan terjadi sekitar pukul 09.30 WIB saat beberapa petugas dari TNI Angkatan Darat hendak memusnahkan amunisi tidak layak pakai atau kedaluwarsa di sebidang lahan milik BKSDA Garut, yang biasa menjadi tempat pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI AD.

Bahan-bahan peledak yang dimusnahkan itu merupakan barang milik TNI Angkatan Darat, tepatnya dari Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III, Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan