Maruarar Fokus Kawal 2 Proyek Perumahan: Karawaci City dan Maja Green Living

Andi M. Arief
11 Juni 2025, 20:19
maruarar, perumahan, karawaci, maja
ANTARA FOTO/Novrian Arbi/agr
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait memberikan arahan saat pembahasan optimalisasi program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Kantor Menara Bank BJB, Bandung, Jawa Barat, Senin (2/6/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait akan fokus dalam pembangunan dua proyek perumahan hasil investasi murni tahun ini. Kedua proyek yang berlokasi di Banten tersebut adalah Karawaci City dan Maja Green Living.

Maruarar mengatakan, nilai investasi kedua proyek tersebut mencapai Rp 1,43 triliun dengan jumlah properti 3.760 unit. Karawaci City merupakan hunian vertikal, sedangkan Maja Green Living merupakan rumah tapak.

"Kedua proyek tersebut menjadi prioritas karena lahannya sudah clean and clear. Selain itu, kedua proyek berada di lokasi premium dan ekosistem perumahan sudah terbangun, seperti fasilitas pendidikan dan rumah sakit," kata Maruarar di International Conference on Infrastructure 2025, Rabu (11/6).

Maruarar mengatakan pihaknya telah memastikan kejelasan lahan di dua proyek tersebut. Menurutnya, pemerintah sedang menyiapkan lahan lain untuk proyek perumahan yang akan dibangun dalam 5 tahun ke depan.

Dalam paparan Maruarar di acara tersebut, Karawaci City akan menyediakan 3.136 unit rumah susun di atas lahan seluas 3,7 hektare. Investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 1,33 triliun dengan tingkat pengembalian investasi 17,11% per tahun.

Adapun Maja Green Living akan membangun 624 rumah tapak di atas 7,4 hektare. Alhasil, rata-rata lahan per unit mencapai 118 meter persegi dengan tingkat pengembalian investasi yang didapatkan pengembang adalah 15,33% per tahun.

Sedangkan pemerintah telah mendata 24 proyek perumahan yang dibangun hingga 2030 dengan total 130.625 unit. Seluruh proyek tersebut akan menelan investasi hingga Rp 55,18 triliun dengan tingkat rata-rata tingkat pengembalian investasi sekitar 21,73% per tahun.

Secara rinci, mayoritas atau 15 proyek perumahan tersebut berbentuk vertikal, sedangkan sembilan proyek merupakan perumahan tapak. Seluruh proyek perumahan tapak berada di luar Jabodetabek, sementara itu 14 dari 15 proyek rumah vertikal berada di kawasan Jabodetabek.

Proyek perumahan dengan lahan terluas adalah Samesta Driyorejo di Gresik, Jawa Timur. Proyek tersebut akan menelan investasi senilai Rp 7,89 triliun untuk membangun 14.214 unit rumah tapak.

Walau demikian, jumlah rumah terbanyak dimiliki oleh proyek perumahan di Maja, Banten atau hingga 20.932 unit. Investasi proyek tersebut mencapai Rp 6,12 triliun dengan rata-rata investasi per unit sekitar Rp 292,37 miliar.

Di samping itu, proyek dengan tingkat pengembalian investasi terbesar dimiliki proyek pengembangan kawasan serba guna di Simprug, Jakarta Selatan atau sebesar 59,7%. Investasi yang dibutuhkan proyek tersebut ditaksir hanya Rp 398 miliar untuk membangun 282 unit rumah susun.

Adapun proyek dengan nilai investasi terbesar ada dalam proyek revitalisasi perumahan Ilir Barat di Palembang. Dana yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp 6,18 triliun dengan tingkat pengembalian investasi 15,31%.

Proyek perumahan di Ilir Barat akan mengubah kawasan kumuh menjadi 18 menara rumah susun yang menyediakan 11.830 unit. Sebanyak 3.548 unit akan dikhususkan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan 8.282 unit akan dijual ke Masyarakat Berpendapatan Menengah.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan