Prabowo Resmikan Proyek Migas Baru Exxon di Banyu Urip, Nilai Investasi Rp 2,8 T
Presiden Prabowo Subianto meresmikan operasional proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) di Lapangan Banyu Urip yang dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Bojonegoro, Jawa Timur pada Kamis (26/6).
Proyek senilai US$ 174 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun ini diharapkan dapat menambah produksi minyak EMCL sejumlah 30 ribu barel per hari (bph) dari pengeboran empat sumur baru.
Pengaktifan proyek BUIC diproyeksikan dapat menambah produksi minyak Exxon ke level 170 ribu sampai dengan 180 ribu bph dari total 35 sumur minyak yang beroperasi di wilayah kerja EMCL saat ini.
Prabowo mengatakan operasional proyek sumur infill dan sumur eksplorasi lapisan klastik di Lapangan Banyu Urip merupakan momentum untuk mencapai swasembada energi.
"Ini adalah momentum penting dalam pembangunan bangsa," kata Prabowo dalam sambungan telekonferensi video dari Bali.
Prabowo menilai situasi swasembada energi merupakan salah satu instrumen kedaulatan suatu bangsa dalam kondisi krisis global sekarang ini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, berharap tambahan produksi minyak dari proyek BUIC ExxonMobil dapat berkontribusi terhadap pemenuhan target lifting minyak dalam APBN 2025 sebesar 605 bph.
"Insyaallah target APBN untuk lifting minyak sebesar 605 bph akan kita bisa wujudkan bersama-sama," ujar Bahlil dalam sambungan telekonferensi video dari Bondowoso, Jawa Timur.
Kegiatan peresmian proyek Banyu Urip Infill Clastic di Lapangan Banyu Urip di Bojonegoro kali ini dihadiri secara langsung oleh Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung.
Selain itu, turut hadir Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tri Winarno serta Presiden Direktur ExxonMobil Indonesia Wade Floyd.
