Serba-serbi Fit and Proper Test 24 Calon Dubes, Ada Adik Luhut hingga Eks Menko

Tia Dwitiani Komalasari
6 Juli 2025, 08:46
Calon Dubes RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo (tengah) berjalan keluar ruangan usai mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nz
Calon Dubes RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo (tengah) berjalan keluar ruangan usai mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Uji kelayakan dan kepatutan tersebut berlangsung tertutup  di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

“Kita mendengarkan pemahaman calon duta besar, tentu mengenai politik luar negeri Indonesia, juga negara-negara yang mereka akan bertugas,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono saat ditemui sebelum uji tersebut, Sabtu (5/7).

Budisatrio mengatakan, DPR akan mendengarkan pengalaman calon Dubes hingga cara-cara mereka menjalankan diplomasi luar negeri di negara-negara tersebut.

Berikut serba-serbi uji fit and proper test 24 calon Dubes Indonesia:

1. Dibagi Dua gelombang

Uji it and proper test berlangsung selama akhir pekan yang dibagi dalam dua hari.  Pertama dilakukan pada 12 calon dubes pada Sabtu (5/7). Mereka adalah calon dubes RI untuk Amerika Serikat, Jerman, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Singapura, Jepang, dan Slovakia, dilanjutkan pada sesi siang 6 orang calon dubes RI untuk Belanda, Qatar, Vietnam, Uni Emirat Arab, Brasil, dan PBB di Jenewa.

Sementara 12 calon dubes lainnya dilakukan pada Minggu (6/7).

“Ini besok ada dua sesi lagi pukul 10.00 sampai pukul 13.00. Kemudian, pukul 14.00 sampai pukul 17.00,” kata Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto.

2. Mekanisme fit and proper test

Utut menjelaskan Komisi I di antaranya mendalami pemahaman calon dubes tentang negara yang dituju. Setelah sesi tanya jawab, calon dubes diminta membuat kesimpulan tertulis atas jawaban mereka.

Rampung menguji kelayakan dan kepatutan para calon dubes, Utut menyebut pihaknya akan melakukan rapat internal guna memeriksa dan menyimpulkan hasil tes. Kesimpulan tersebut selanjutnya diteruskan kepada pimpinan DPR.

“Keputusannya hanya tiga: diterima sesuai dengan surat Presiden, diterima dengan pergeseran negara yang dituju, kita lihat dari jawaban-jawabannya, yang terakhir dikembalikan,” imbuhnya.

3. Penilaian bersifat rahasia

Dalam kesempatan itu, Utut enggan membeberkan tanggapannya atas hasil uji kelayakan dan kepatutan pada hari pertama ini karena penilaian bersifat rahasia. Utut menyebut Komisi I akan melakukan rapat internal pada Minggu (6/7) sore, begitu uji kelayakan dan kepatutan hari kedua selesai. Setelah itu, pihaknya akan bersurat ke Ketua DPR RI Puan Maharani.

“Mekanisme berikutnya, pimpinan DPR RI bersurat ke Presiden. Presiden, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri, bersurat kepada negara yang akan dituju, apakah keberatan atau tidak dengan orang-orang ini,” tuturnya.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menjelaskan pembahasan calon Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara sahabat dan organisasi internasional secara rahasia oleh Komisi I DPR RI melalui uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) sesuai dengan tata tertib yang berlaku di DPR.

"Bukan kami rahasiakan, tapi tata tertibnya memang seperti itu," kata Puan selepas menghadiri Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

Untuk itu, dia meminta publik untuk tidak keliru dalam menangkap pembahasan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia yang dilangsungkan secara tertutup oleh Komisi I DPR.

"Jadi bukannya ini dirahasia-rahasiain, aturannya memang tadi juga dalam paripurna, saya membacakan sesuai dengan tata tertib akan dibahas secara rahasia tanpa menyebut nama, kemudian akan dilakukan fit and proper, setelah itu selesai baru akan diumumkan," ucapnya.

Puan pun meminta publik untuk menunggu hasil uji kelayakan dan kepatutan yang digelar Komisi I DPR terhadap nama-nama calon Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik Indonesia tersebut.

4. Adik Luhut hingga Eks menteri

Sejumlah nama mewarnai daftar calon dubes RI, mulai dari eks Menko Maritim Indroyono Soesilo, hingga Adik Luhut Pandjaitan Nurmala Kartini Sjahrir. Nurmala sebelumnya berpengalaman sebagai dubes RI untuk Argentina, merangkap Paraguay dan Uruguay.

Daftar calon dubes yang mengikuti uji fit and properntest hari pertam adalah:

  • Calon Dubes RI untuk Jerman (Berlin), Abdul Kadir Jaelani
  • Calon Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava), Redianto Heru Nurcahyo
  • Calon PTRI New York, Umar Hadi
  • Calon Dubes RI untuk Singapura, Hotmangaradja Pandjaitan
  • Calon Dubes RI untuk Jepang (Tokyo), Nurmala Kartini Sjahrir
  • Calon Dubes RI untuk AS (Washington DC), Indroyono Soesilo
  • Calon Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi), Adam Mulawarman Tugio
  • Calon Dubes RI untuk Belanda (Den Haag), Laurentius Amrih Jinangkung
  • Calon Dubes RI untuk Uni Emirat Arab (Abu Dhabi), Judha Nugraha
  • Calon Perwakilan Kantor PBB di Swiss (Jenewa), Sidharto Reza Suryodipuro
  • Calon Dubes RI untuk Brasil (Brasilia), Andhika Chrisnayudhanto
  • Calon Dubes RI untuk Qatar (Doha), Syahda Guruh Langkah Samudera.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan