Di KTT BRICS, Prabowo Beri Dukungan ke Palestina hingga Serukan Reformasi PBB

Muhamad Fajar Riyandanu
7 Juli 2025, 15:37
brics, prabowo, palestina, pbb
ANTARA FOTO/HO/Biro Pers-Muchlis jr/wpa/foc.
(kiri ke kanan) Menlu Rusia Sergey Lavrov, Presiden UEA Sheikh Mohamed bid Zayed al-Nahyan, Presiden RI Prabowo Subianto, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, PM India Narendra Modi, PM China Li Qiang, PM Etiopia Abiy Ahmed, PM Mesir Mostafa Madbouly dan Menlu Iran Abbas Araghchi berfoto bersama dalam KTT BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Prabowo Subianto menghadiri hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu (6/7). Para pemimpin negara BRICS menyoroti isu terkini antara lain ekonomi, perdagangan, keuangan, dan upaya menjaga perdamaian global.

BRICS merupakan organisasi negara berkembang yang dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan. Mereka juga merupakan negara anggota awal berdirinya BRICS pada 2009. Indonesia telah menjadi anggota ke-11 blok ekonomi BRICS sejak 6 Januari 2025. 

Adapun negara lain yang lebih dahulu bergabung pada tahun 2024, yaitu Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab. BRICS juga memiliki delapan negara mitra, yaitu Belarusia, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Thailand, Uganda dan Uzbekistan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menguraikan bahwa Prabowo menyampaikan sejumlah pandangan dalam sesi pleno pimpinan KTT BRICS tahun ini. Pandangan-pandangan tersebut yakni menyuarakan dukungan terhadap Palestina.

Rangkuman mengenai isi pidato Prabowo dalam kTT BRICS sebagai berikut:

Dukung Palestina dan Reformasi PBB

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sikap tegas Indonesia dalam mendukung perdamaian dunia. Ia juga menyoroti pentingnya memperjuangkan nasib negara-negara berkembang dan mendukung kemerdekaan Palestina.

Dalam pandangan Indonesia, BRICS perlu menjadi kekuatan penyeimbang yang dapat menyuarakan kepentingan negara-negara di belahan bumi Selatan secara adil dan konsisten.

Airlangga menjelaskan bahwa Prabowo menyampaikan sikap Indonesia yang menolak perang dan penggunaan standar ganda dalam hubungan internasional.

Prabowo juga mendorong adanya reformasi terhadap lembaga multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar negara berkembang atau global south memiliki keterwakilan yang lebih adil dalam pengambilan keputusan global.

“Bapak Presiden menegaskan hubungan terhadap Palestina dan secara khusus untuk mengingatkan Bandung spirit agar bisa dibawa dalam forum, dilanjutkan dalam forum BRICS,” kata Airlangga, sebagaimana keterangan pers yang disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Senin (7/7).

Penguatan New Development Bank (NDB)

Prabowo juga mendorong penguatan kemitraan ekonomi antara negara-negara global south, serta memperluas pemanfaatan New Development Bank (NDB), bank yang bernaung dalam BRICS.

Airlangga mengatakan, partisipasi pemerintah dalam NDB menjadi penting agar Indonesia dapat mengakses pembiayaan pembangunan yang sejalan dengan agenda transformasi hijau dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Presiden Prabowo menghadiri KTT BRICS
Presiden Prabowo menghadiri KTT BRICS (ANTARA FOTO/HO/Biro Pers-Muchlis jr/wpa/foc.)

Airlangga menjelaskan saat ini NDB sedang menangani sekitar 120 proyek dengan nilai total sekitar US$ 39 miliar. Proyek-proyek tersebut terbagi atas beragam sektor seperti energi bersih,  infrastruktur, serta proyek-proyek yang berkaitan dengan keberlanjutan dan ekonomi hijau.

“Kita tahu bahwa dilaporkan tadi dalam New Development Bank itu ada beberapa proyek yang sedang ditangani,” ujar Airlangga.

Perluas Pasar Ekspor

Lebih jauh,  Airlangga mengatakan agenda KTT BRICS menjadi peluang untuk memperluas akses pasar bagi produk domestik dan menciptakan ketahanan ekonomi di tengah gejolak global saat ini. Terlebih lagi di tengah perkembangan negosiasi tarif impor timbal balik (resiprokal) dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang sedang berjalan.

Ia berharap status keanggotaan BRICS dapat mempermudah akses produk Indonesia ke lebih banyak pasar negara anggota BRICS seperti  Brasil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan, dan negara anggota baru lainnya. 

“Ini menjadi penting bagi Indonesia di tengah ketidakpastian. Kita punya BRICS yang diharapkan bisa juga untuk menyerap pasar dari produk-produk Indonesia,” kata Airlangga.

Presiden Prabowo menghadiri KTT BRICS
Presiden Prabowo menghadiri KTT BRICS (ANTARA FOTO/HO/Biro Pers-Muchlis jr/wpa/foc.)

Menurut Airlangga, konsolidasi negara-negara global south dinilai penting dalam menjaga stabilitas internasional dan menciptakan ruang pembangunan yang kondusif bagi negara-negara berkembang.

Dalam forum tersebut, Indonesia juga menyampaikan dukungan terhadap upaya reformasi serta menyambut baik solidaritas antaranggota BRICS untuk menciptakan sistem dunia yang lebih inklusif dan berimbang.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...