Prabowo Berapi-api Sebut Istilah Serakahnomics soal Kelangkaan Minyak Goreng

Yuliawati
Oleh Yuliawati
24 Juli 2025, 08:17
Presiden Prabowo dalam harlah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke-27, Rabu (23/7). \
ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.
Presiden Prabowo dalam harlah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke-27, Rabu (23/7). \
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Prabowo Subianto mengulas mengenai peristiwa kelangkaan minyak goreng beberapa tahun lalu. Padahal Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia.

"Bagaimana Indonesia produsen minyak goreng, produsen kelapa sawit terbesar di dunia, terbesar di dunia. Kok bisa minyak goreng hilang?" kata Prabowo dalam harlah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke-27, Rabu (23/7).

Prabowo mengatakan peristiwa tersebut membuatnya berusaha memahami latar belakang mazhab dari keputusan bisnis semacam itu. Lalu ia mengambil kesimpulan mazhab bisnis langkanya minyak goreng tak ada dalam kamus neoliberalisme atau pasar bebas.

"Sampai saya merasa perlu ada istilah baru ini bukan mazhab neolib atau pasar bebas atau kapital ini. Ini madzhab serakahnomics," kata Prabowo.

Dia menyebut kelangkaan minyak goreng yang merupakan hajat hidup orang banyak sebagai perbuatan yang kurang ajar. "Ini menurut saya kurang ajar," kata dia.

Prabowo mengingatkan UUD 1945 Pasal 33 ayat 2 merupakan senjata pamungkas. Aturan tersebut berisi cabang cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...