BPS mengidentifikasi empat komoditas pangan yang berpotensi alami kenaikan harga selama Ramadan 2025, terutama daging ayam dan bawang putih, menjadi faktor utama inflasi.
Pemerintah menegaskan akan mengambil tindakan tegas terhadap distributor nakal Minyakita yang mengganggu distribusi menjelang ramadan, memastikan ketersediaan dan stabilitas harga.
Program biodiesel B50 yang meningkatkan campuran minyak nabati dan solar berpotensi mendorong inflasi dengan meningkatkan harga minyak goreng domestik, menurut Ketua Umum Gapki Eddy Martono.
Kemendag telah memperketat ekspor limbah pabrik kelapa sawit dan minyak jelantah melalui Permendag Nomor 2 Tahun 2025, untuk mendukung industri minyak goreng nasional dan biodiesel B40.
Pemerintah akan menaikkan PPN menjadi 12% pada 2025, dengan pengecualian untuk kebutuhan pokok dan beberapa jasa, sementara pemerintah menanggung 1% kenaikan untuk barang tertentu.
Harga MinyaKita naik signifikan saat melewati pengecer dan grosir. Banyak pengecer menjual kembali minyak ke pengecer lain atau grosir sebelum sampai ke konsumen akhir.
Rata-rata nasional harga Minyakita hari ini di pasar mencapai Rp 17.100 per liter atau lebih tinggi dari harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah Rp 15.700 per liter.
GIMNI berpendapat, pemerintah tidak perlu mengkhatirkan ketersediaan minyak goreng dalam negeri. Justru yang harus menjadi perhatian adalah proses distribusinya.
"Harga minyak goreng curah sangat flutuatif karena sangat elastis terhadap harga minyak sawit mentah (CPO) ," kata Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Bambang Wisnubroto.