Profil Letjen Tandyo Budi Revita, Wakil Panglima TNI Baru
Presiden Prabowo Subianto melantik Letnan Jenderal TNI Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI, dalam upacara kehormatan di Bandung, Jawa Barat.
Selama 25 tahun, posisi Wakil Panglima TNI dibiarkan kosong. Jabatan ini terakhir kali dipegang oleh Jenderal TNI Fachrul Razi pada tahun 2000. Letjen Tandyo merupakan lulusan Akademi Militer 1991 yang berasal dari kecabangan infanteri (Kostrad). Sebelumnya, jenderal bintang empat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Letjen Tandyo lahir di Surakarta pada 21 Februari 1969. Ayahnya seorang guru, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga. Meski bukan lahir dari keluarga militer, Letjen Tandyo memiliki saudara yang juga memiliki karier moncer di militer. Kakaknya, Nugroho Budi Wiryanto, merupakan Mayor Jenderal TNI (purn) yang pernah menjabat sebagai Panglima Komando Militer III/Siliwangi.
Saat Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Tandyo juga ikut menjabat sejumlah posisi penting di kementerian tersebut. Ia misalnya pernah menjadi Direktur Bela Negara Ditjen Potensi Pertahanan (2018-2019), Direktur Kerah Pengamanan di Dirjen Strategi Pertahanan (2019-2021), dan terakhir menjabat sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemenhan (2021-2023).
Selepas dari Kementerian Pertahanan, ia kembali ke kesatuan TNI AD dengan menjabat sebagai Pangdam IV Diponegoro pada periode 2023-2024. Setahun menjadi Pangdam, Tandyo naik pangkat menjadi Wakasad TNI Angkatan Darat.
Letjen Tandyo mengumpulkan banyak penghargaan dalam kariernya di militer. Salah satu yang terbaru adalah Brevet Astros yang ia peroleh pada 2024 silam. Ini merupakan tanda kehormatan bagi prajurit yang bisa mengoperasikan senjata artileri seperti roket MLRS Astros II MK 6, yang diproduksi di Brasil. Di Indonesia, hanya delapan prajurit TNI yang memiliki Brevet Astros, termasuk Tandyo.
