Menaker Andalkan Program Hilirisasi untuk Kejar Target Lapangan Kerja

Andi M. Arief
17 Agustus 2025, 14:41
hilirisasi, menaker, lapangan kerja
ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/rwa.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan paparan saat forum dengan pemimpin redaksi media massa di gedung Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli akan mengoptimalkan penciptaan lapangan kerja formal dari program hilirisasi pada tahun depan. Menurutnya, strategi tersebut dapat membuat target kontribusi penciptaan lapangan kerja formal tahun depan mencapai 37,95%.

Pemerintah telah menyiapkan tiga sektor industri yang masuk dalam program hilirisasi 2026, yakni pertanian, kelautan, dan perikanan. Secara total, nilai investasi nasional pada tahun depan akan naik 20,35% pada 2026 dari Rp 6.910 dalam target tahun ini menjadi Rp 7.450 trilin.

"Tahun ini saja akan ada beberapa proyek hilirisasi yang berjalan. Tahun depan, program hilirisasi akan menjadi sumber utama penciptaan lapangan kerja dengan kualitas kerja yang lebih baik," kata Yassierli di Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (17/8).

Yassierli mengatakan pemerintah masih memiliki beberapa pekerjaan rumah dalam merayakan hari kemerdekaan yang ke-80, khususnya terkait kesejahteraan dan ekosistem ketenagakerjaan.  Karena itu, Yassierli menilai tema perayaan HUT RI-ke-80 sesuai dengan semangat pemerintah dalam menangani kedua hal tersebut.

Tema HUT RI ke-80 adalah "Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju". Yassierli menilai tema "Bersatu" merupakan imbauan ke semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama memperbaiki ekosistem ketenagakerjaan di dalam negeri.

"Kedua, arti sejahtera bagi kami adalah peningkatan kesejahteraan buruh dan para pekerja. Selain itu, industri kita harus maju. Maka dari itu, arti "Indonesia Maju" bagi kami adalah Indonesia yang produktif," katanya.

Organisasi Produktivitas Asia atau APO mendata pertumbuhan produktivitas buruh Indonesia tidak pernah menembus 4% sejak 2012, di luar masa pandemi Covid-19. Angka paling tinggi mencapai 10,31% secara tahunan pada 1995 dan pada 9,86% pada 2021.

Produktivitas buruh nasional tercatat anjlok hingga minus 4,99% pada 1978 dan minus 2,58% pada 2020. Alhasil, rata-rata pertumbuhan produktivitas tenaga kerja selama 2013-2022 hanya 2,6% per tahun.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...