Setnov Masih Kader, Golkar Siapkan Posisi Strategis
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung menyatakan Setya Novanto atau Setnov masih berstatus sebagai kader partainya. Setnov baru saja bebas bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Kota Bandung, Jawa Barat pada 16 Agustus 2025.
Doli mengatakan sejak awal terjerat kasus korupsi pengadaan KTP Elektronik, Setnov tidak pernah mengundurkan diri ataupun keluar dari partai berlambang pohon beringin itu.
"Golkar juga tidak pernah mengeluarkan surat memberhentikan Pak Setya Novanto. Jadi per hari ini Setya Novanto itu adalah masih kader Partai Golkar, jadi menjadi bagian dari keluarga besar Partai Golkar," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/8).
Doli mengatakan jika Setnov berniat kembali menjadi pengurus, maka partai akan menyiapkan posisi strategis sesuai pengalaman dan kapasitas sebagai mantan Ketua Umum.
"Nah, kalaupun Pak Novanto bersedia aktif lagi ya tentu kami tempatkan yang sesuai dengan posisi dirinya yang sekarang, dari sisi pengalaman, dari sisi senioritas, dan segala macam, seperti itu," kata dia.
Setnov sebelumnya dihukum 15 tahun penjara pada 24 April 2018, kemudian di tingkat pengadilan tinggi vonisnya berkurang menjadi 12,5 tahun, denda Rp 500 juta, serta uang pengganti Rp 49,052 miliar. Mantan Ketua DPR ini bebas di tahun kedelapan mendekam di penjara. Ia mendapat remisi 28 bulan.
Golkar Tunggu Keputusan Setnov
Doli mengatakan Partai Golkar menyerahkan keputusan apakah Setnov akan kembali menjadi pengurus partai pada dirinya sendiri. Partai Golkar, kata Doli bersikap terbuka.
"Soal aktif enggak aktif kan itu tergantung yang bersangkutan, tergantung Pak Setya Novantonya sendiri," kata dia.
Doli mengatakan status Setnov yang masih bebas bersyarat hingga 2029 juga bakal memerlukan beberapa pertimbangan. "Tentu ada aktivitas-aktivitas yang tidak sebebas kalau orang yang tidak pakai sementara itu (bebas murni)," kata Doli.
Doli juga mengatakan status Setnov yang pernah menjabat sebagai pucuk pimpinan partai beringin. Jika Setnov bersedia, Partai Golkar akan kembali menerimanya.
"Kami dengan tangan terbuka silakan saja, selama yang bersangkutan mau aktif di partai, mau di mana? tentu posisi di mana beliau kapasitasnya yang pernah menjadi Ketua Umum itu seperti apa," kata dia.
