Prabowo Gelar Reuni Bersama Eks Pejuang Timor-Timur, Wiranto hingga Hendropiyono

Presiden Prabowo Subianto mengundang eks penjuang Timor-Timur ke Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (28/8). Mereka yang terpantau hadir di antaranya adalah Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) 1999 Wiranto, Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus 1993-1994 Agum Gumelar, serta Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) 2001-2004 Abdullah Mahmud Hendropriyono.

Hendropriyono mengatakan bawah dirinya mendapatkan undangan mendadak untuk pertemuan tersebut. Ia menyebut forum ini mempertemukan kembali para pejuang yang dulu berjuang bersama Prabowo di Timor Timur, termasuk mereka yang terlibat dalam operasi militer pada 1975–1976.

"Ini kan mendadak, tapi semua bisa datang dari seluruh penjuru Tanah Air. Dulu para pejuang yang sama-sama dengan Pak Prabowo di Timor-Timur," kata Hendropriyono kepada wartawan setelah forum pertemuan.

Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan 1998-199 itu mengaku haru karena banyak bertemu kawan lama setelah kurang lebih 50 tahun. "Di situ ada juga bekas komandan Fretilin yang dulu musuh. Sekarang teman, semua bergabung," ujarnya.

Agum Gumelar juga sempat menceritakan pengalamannya saat bertemu dengan pimpinan Partai Fretilin. "Bertemu dengan pimpinan Partai Fretilin sektor barat Francisco Ferasidi, itu yang paling saya ingat," ujarnya.

Prabowo, Wiranto, Agum Gumelar, dan Hendropriyono pernah bersama-sama aktif dalam operasi militer Seroja di Timor-Timur. Prabowo saat itu terlibat dalam operasi militer melawan Front Revolusioner untuk Kemerdekaan Timor Leste atau Fretilin.

Prabowo tercatat pernah terlibat dalam misi pengejaran Pimpunan Fretilin, Xanana Gusmão, yang kini menjabat sebagai Presiden Timor Leste.

Adapun Hendropriyono masuk ke Timor Timur sebagai bagian pasukan militer Operasi Seroja pada 1975. Saat itu, ia masih menyandang pangkat kapten. Agum Gumelar dan Wiranto juga pernah terjun langsung dalam Operasi Seroja di Timor-Timur.