DPR Dinilai Tak Responsif Tanggapi Demo, Puan Maharani Sampaikan Duka

Nur Hana Putri Nabila
29 Agustus 2025, 12:03
DPR
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.
Foto udara massa aksi saat berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menyayangkan respons DPR terhadap aksi massa yang telah berlangsung sejak Senin (25/8) hingga hari ini, Jumat (29/8). Formappi menyorot sikap DPR atas nama kelembagaan yang tak sekalipun menjumpai pengunjuk rasa memberikan tanggapan resmi atas tuntutan-tuntutan yang disuarakan pendemo.

Peneliti Formappi Lucius Karus mengkritik respons yang muncul dari DPR seperti disampaikan politikus Partai Nasional Demokrat NasDem Ahmad Sahroni dinilai kontroversial dan nir empati. Dalam pernyataannya Sahroni justru mendukung aparat untuk menangkap pendemo yang anarkis dan di bawah umur.

“Aksi demonstrasi yang muncul beberapa hari terakhir ini jelas-jelas berpusat pada DPR. Alasan dan tujuan demonstrasi berpusat pada DPR,” ujar Lucius saat dihubungi, Jumat (29/8). 

Aksi demontrasi yang terjadi pada Kamis (28/8) yang diinisiasi kelompok buruh berakhir ricuh. Seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan dilaporkan tewas tertabrak dan dilindas kendaraan taktis Brimob pada malam harinya. Sementara satu pengemudi ojol lainnya mengalami luka. 

Aksi ini memancing kemarahan warga dan demonstran hingga massa aksi bergerak ke markas komando Brimob di kawasan Kwitang Jakarta Pusat. Hingga pagi ini sejumlah titik di Jakarta mengalami kemacetan imbas demo. 

Menurut Lucius, aksi demonstrasi yang bergulir salah satunya menyorot tunjangan DPR yang dinilai terlalu tinggi sedangkan rakyat kebanyakan sedang kesulitan secara ekonomi. Menurut dia, DPR justru tidak berani menjumpai massa dan tidak berani memberikan respons yang bisa diterima rakyat. 

Ia mengatakan ketidakberanian DPR menunjukkan keengganan mereka untuk menuruti tuntutan yang secara ekonomis tidak menguntungkan mereka. Menurut Lucius, tidak adanya respons resmi DPR sebagai lembaga dan juga masing-masing sebagai anggota DPR tentu saja merupakan sebuah keputusan yang tidak masuk akal.

“Bahwa demonstrasi ini muncul dan fokus pada DPR seharusnya membuat DPR merasa punya tanggung jawab untuk menghadapi massa secara langsung,” ujar Lucius lagi. 

Lucius mengatakan dengan model respons DPR yang menghindar tentu saja rakyat semakin diyakini bahwa anggota DPR sudah semakin tidak bisa dipercaya. Ia mengatakan, kepercayaan bagi anggota DPR adalah dosa paling besar karena itu sama saja dengan mencabut legitimasi yang diberikan rakyat melalui pemilu.

“DPR nampak semakin kehilangan kepercayaan dan seharusnya secara politik juga kehilangan legitimasi lagi untuk disebut sebagai wakil rakyat,” ujar Lucius. Legitimasi sebagai wakil rakyat otomatis hilang ketika rakyat yang memberikan legitimasi itu sudah tidak percaya lagi pada DPR.

Menurut Lucius, fungsi DPR sebagai wakil rakyat itu didasarkan pada kepercayaan. Atas alasan itu, bila rakyat tidak percaya lagi tak ada alasan lagi anggota DPR melanjutkan perannya sebagai wakil rakyat.

Puan Minta Kasus Kematian Diusut Tuntas

Sementara itu, ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan belasungkawa terhadap korban ojek online dalam demo yang diwarnai kericuhan. Ia pun meminta Polisi transparan dan mengusut tuntas insiden ini.

“Dukacita mendalam atas jatuhnya korban meninggal dunia dalam demo semalam, secara khusus bagi driver ojek online bernama Affan Kurniawan. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT,” kata Puan, Jumat (29/8).

Puan meminta insiden ini diusut tuntas. Ia pun berharap penannganan kasus dilakukan secara terbuka dan transparan. 

“Tentunya Polisi harus bisa mengusut tuntas  insiden memilukan ini, dan harus dilakukan secara transparan,” ujar Puan. 

Berdasarkan keterangan, sebanyak 7 orang polisi ditangkap terkait insiden rantis menabrak driver ojol ini. Ketujuh polisi tersebut adalah Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J.

Kini, mereka yang terlibat tengah menjalani pemeriksaan oleh Divpropam Mabes Polri dan Propam Mako Brimob. Akibat insiden itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah menyampaikan permintaan maaf dan mengaku menyesali peristiwa tersebut.

Selain driver ojol yang ditabrak polisi hingga tewas, diketahui ada juga pengemudi ojek online yang terluka. Driver itu bernama Moh Umar Amarudin.

“Korban-korban yang terluka saat aksi demo kemarin harus diberikan perlindungan sebaik-baiknya, dirawat hingga sembuh,” ujar Puan.

Terkait aksi unjuk rasa, Puan pun memastikan DPR mendengarkan aspirasi masyarakat. Ia menyatakan lembaga yang ia pimpin akan menindaklanjuti setiap aduan masyarakat sesuai mekanisme yang ada. 

“DPR memiliki komitmen untuk terus membenahi diri,” jelas Puan. 

Puan menyebut seluruh tuntutan demonstran dapat mendorong DPR dalam memperbaiki kinerja dalam membangun bangsa. Meski begitu, ia mengimbau agar masyarakat menyampaikan aspirasi secara tertib dan damai.

“Dan bagi aparat kepolisian atau personel keamanan agar mengamankan aksi-aksi demo sesuai prosedur dan SOP, tanpa bertindak berlebihan, apalagi sampai melukai rakyat,” ujar Puan. 



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...