Prabowo Kaji Bikin Tim Investigasi Kematian Driver Ojol Affan Kurniawan
Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan tuntutan masyarakat, salah satunya soal pembentukan tim investigasi independen untuk menyelidiki kematian pengendara ojek online atau ojol Affan Kurniawan yang meninggal dunia karena dilindas kendaraan taktis alias rantis Brimob saat pembubaran unjuk rasa di Jakarta pada 28 Agustus.
Prabowo menyatakan akan mempelajari tuntutan masyarakat yang dinilainya masuk akal, normatif dan dapat didiskusikan dengan baik.
"Saya kira, tim investigasi independen ini masuk akal. Saya kira bisa dibicarakan dan nanti kami lihat bentuknya seperti apa," kata Prabowo pada pertemuan dengan sejumlah pimpinan media massa di Hambalang, Jawa Barat, melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin (8/9).
Dalam pertemuan selama 14 jam bersama pimpinan redaksi media massa di Hambalang, Jawa Barat, pada Sabtu (6/9) itu, Prabowo menegaskan tuntutan masyarakat dapat diterima dan dibicarakan lebih lanjut.
Namun demikian, Prabowo menyebut ada poin yang dapat diperdebatkan, yaitu usulan penarikan TNI dari pengamanan sipil.
Menurut Presiden, tugas TNI yakni menjaga masyarakat, terutama dari ancaman mana pun. Ancaman ini dapat berupa aksi pembakaran dan kerusuhan kepada masyarakat.
"Kalau menarik TNI dari pengamanan sipil, ya saudaralah yang menilai apa ini masuk akal atau tidak? Terorisme itu ancaman, membakar (fasilitas umum) itu ancaman, membuat kerusuhan itu ancaman kepada rakyat. Masa menarik TNI dari pengamanan sipil? Itu menurut saya debatable," kata Presiden.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Presiden Prabowo mengadakan pertemuan dengan sedikitnya enam pemimpin redaksi media massa di kediaman pribadinya di Hambalang, Jawa Barat, Sabtu (6/9).
Pertemuan itu berlangsung hampir 14 jam dari Sabtu (6/9) pagi hingga Minggu (7/8) dini hari. Berdasarkan foto resmi dari Tim Media Presiden Prabowo Subianto, keenam pimpinan redaksi itu duduk memutar di meja bundar.
Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya bersama Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo turut mendampingi Presiden dalam pertemuan yang utamanya membahas 17+8 tuntutan masyarakat.
