Serba-Serbi Sidang Umum PBB, Prabowo Dapat Urutan Ketiga Berpidato
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menggelar sesi ke-80 Sidang Majelis Umum di New York, Amerika Serikat (AS). Acara tersebut akan menjadi forum tahunan para pemimpin internasional untuk menyampaikan sikap terkait kondisi global.
Salah satu yang hadir adalah Presiden Indonesia Prabowo Subianto. Prabowo dijadwalkan akan berpidato pada Selasa (23/9) pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 20.00 WIB.
"Indonesia juga akan menegaskan perannya sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif,” kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam siaran pers pada Senin (22/9).
Prabowo Urutan Ketiga Berpidato
Prabowo mendapatkan giliran ketiga untuk berpidato. Ia akan naik mimbar usai Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Ini adalah pertama kalinya Indonesia mendapatkan giliran awal untuk berbicara. Adapun, Brasil dan AS selalu mendapatkan urutan pertama dan kedua berbicara dalam Sidang Umum.
Pengakuan Palestina
Isu dan pengakuan Palestina sebagai negara berdaulat kemungkinan besar akan menjadi pembahasan dalam Sidang Umum PBB. Apalagi, sejumlah negara seperti Inggris, Australia, Portugal, dan Kanada telah mengumumkan pengakuan atas Palestina.
Prancis rencananya akan mengakui negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB. Presiden Prancis Emmanuel Macron berharap langkah ini dapat membantu membawa perdamaian di kawasan, meski memperoleh kecaman dari Israel.
“Setia pada komitmen historis kami untuk perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah, saya telah memutuskan bahwa Prancis akan mengakui Negara Palestina,” kata Macron, sebagaimana diberitakan oleh Reuters pada Jumat (25/7).
Meski demikian, Presiden Palestina Mahmoud Abbas berhalangan hadir karena penolakan AS untuk memberikan visa. Merespons ini, Majelis Umum PBB menyetujui resolusi yang mengizinkan Abbas menyampaikan pidato melalui rekaman video dalam Debat Umum tingkat tinggi.
Tema Sidang
Dikutip dari Reuters, setiap awal sesi Majelis Umum memiliki tema. Adapun, tema tahun ini adalah: "Bersama lebih baik: 80 tahun dan lebih untuk perdamaian, pembangunan, dan hak asasi manusia."
Para pemimpin dapat membahas tema tersebut secara singkat sebelum beralih ke topik lain yang mereka sukai. Sejumlah topik lain kemungkinan akan mengemuka dalam persidangan.
Selain Palestina, isu yang kemungkinan muncul antara lain situasi Ukraina, Iran, Suriah, Sudan, ketegangan AS dengan Venezuela, perubahan iklim, hingga isu gender.

