Prabowo Siapkan BLT Rp 1,5 Juta untuk 20,88 Juta KPM Periode Oktober-Desember
Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan kebijakan baru sebagai stimulus untuk menggerakan ekonomi. Salah satunya stimulus disampaikan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Dalam konferensi pers yang digelar Jumat (17/10), Gus Ipul menyampaikan ada sekitar 20,88 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang mendapat bantuan langsung tunai atau BLT Rp 1,5 juta. Bantuan itu akan dikucurkan dalam akumulasi tiga bulan sejak Oktober sampai Desember tahun ini.
Jutaan KPM itu merupakan kelompok yang sebelumnya telah menerima bantuan sembako dan BLT Rp 200 ribu melalui Program Keluarga Harapan (PKH) oleh Kementerian Sosial. Kini, mereka akan mendapatkan tambahan bantuan senilai Rp 300 ribu per bulan yang akan disalurkan sekaligus untuk tiga bulan dengan total Rp 900 ribu melalui rekening Himbara masing-masing penerima.
“Maka KPM sembako pada triwulan empat ini mendapatkan Rp 1,5 juta setiap keluarga,” kata Gus Ipul di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Pos Indonesia Cikini, Jakarta Pusat.
Selain itu, pemerintah juga menyalurkan BLT kepada 14,15 juta KPM baru senilai Rp 300 ribu per bulan. BLT itu akan disalurkan sekaligus untuk tiga bulan dengan total Rp 900 ribu melalui PT Pos Indonesia (POS) mulai Senin, 20 Oktober mendatang.
“Kalau yang PT POS, ada yang bisa diambil ke sini, ada yang bisa dikirim ke rumahnya,” ujar Gus Ipul.
Penyaluran BLT ini merupakan bagian dari paket insentif ekonomi kuartal ke-empat tahun ini, dengan target 35,04 juta KPM. Stimulus ini diperkirakan menjangkau kurang lebih 140 juta orang dengan asumsinya satu KPM terdiri atas ayah ibu dan dua orang anak.
Kucurkan Anggaran Total Rp 31,5 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan BLT kali ini ditujukan kepada keluarga penerima manfaat hingga masyarakat desil ke-4. Total anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk pelaksanaan stimulus ekonomi periode ini sekitar Rp 31,5 triliun dari realokasi efisiensi anggaran.
Pemerintah menyiapkan dana sekitar Rp 1,4 triliun untuk memperluas sasaran penerima program magang nasional hingga 80 ribu peserta mulai bulan November. Dengan tambahan anggaran tersebut, program magang nasional tahap II diharapkan dapat diikuti oleh 100 ribu peserta.
Hal ini merupakan lanjutan dari program magang 20 ribu peserta yang menjadi bagian dari paket stimulus ekonomi 8+4+5 senilai Rp 16,2 triliun yang diluncurkan pada 15 September lalu. Dalam program terdahulu itu, pemerintah menganggarkan Rp 198 miliar untuk magang 20 ribu peserta.
Program magang nasional ini menyasar lulusan perguruan tinggi diploma atau sarjana dengan maksimal satu tahun kelulusan. Mereka yang baru lulus maksimal satu tahun bisa mengikuti magang dengan uang saku setara Upah Minimal Kabupaten/Kota.
Airlangga mengatakan saat ini ada 1.666 perusahaan yang telah mendaftar dalam program ini. Posisi yang ditawarkan sekitar 26.181 lowongan dengan jumlah pelamar mencapai 156.159 orang.
Airlangga menyebut para peserta program magang juga akan memperoleh jaminan kecelakaan kerja. Ia menekankan biaya jaminan tersebut sepenuhnya ditanggung pemerintah sehingga tidak akan mengurangi uang saku yang diterima peserta nantinya.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya juga telah menginstruksikan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk menyiapkan 2.000 putra-putri agar dapat bekerja di sektor strategis, baik di BUMN maupun swasta nasional.
