Prabowo berencana mengganti subsidi BBM, LPG, dan listrik dengan BLT yang ditujukan untuk memperbaiki penyaluran bantuan kepada masyarakat miskin, menurut Ketua Dewan Pakar TKN, guna menghemat anggara
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan mengkaji ulang Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan. Sehingga, belum bisa dipastikan kapan bantuan tunai ini cair.
Menko Airlangga menjelaskan penyebab penurunan produksi beras dipengaruhi oleh kondisi iklim Indonesia. Fenomena cuaca el nino menjadi penyebab penurunan produksi beras hingga 5,88 juta ton.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui BLT Mitigasi Risiko Pangan belum cair. Salah satu alasannya karena Kemensos belum mengajukan anggaran kepada Kemenkeu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan alasan kenapa BLT Rp 600 ribu belum cair sampai hari ini. Saat ini, pemerintah masih fokus salurkan bantuan pangan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bantuan langsung tunai (BLT) yang dirapel selama tiga bulan akan cair sebelum hari raya idulfitri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bantuan langsung tunai (BLT) yang dirapel selama tiga bulan akan cair pada Maret 2024. Pihaknya masih menunggu dokumen usulan anggaran dari Kementerian Sosial.
Bantuan sosial atau bansos, merupakan program yang dijalankan sejak pemerintahan SBY, yang makin gencar dilakukan di era Jokowi. Tujuannya, untuk membantu kelompak masyarakat rentan.
Pemerintahan Jokowi telah menyiapkan anggaran khusus untuk memperpanjang program bansos hingga Juni 2024. Namun Jokowi tidak bisa menjamin program ini akan kembali dilanjutkan usai Juni 2024.
Cek daftar penerima BLT Jokowi Rp600 ribu di laman cekbansos.kemsos.go.id. BLT ini akan disalurkan untuk periode Januari-Maret 2024 kepada 18,8 juta KPM.
Anggaran bansos di era pemerintahan Jokowi melonjak signifikan. Salah satunya untuk menyokong penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat Indonesia.
Presiden Jokowi makin getol bagi-bagi bansos kepada masyarakat menjelang Pemilu 2024. Salah satunya, dengan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) untuk tiga bulan sekaligus sebesar Rp 600 ribu.
Pemerintah akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 200 ribu pada Februari 2024. Rencananya, uang tunai tersebut akan disalurkan kepada 18 juta penduduk Indonesia.