RTH di Jakarta Makin Banyak, Terbaru Ada Kampung Kalibata

Sahistya Dhanesworo
Oleh Sahistya Dhanesworo - Tim Publikasi Katadata
29 Oktober 2025, 10:29
Gubernur DKI Jakarta Pramono
Dok. Pemrov DKI Jakarta
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meresmikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kampung Kalibata di sebelah RPTRA Citra Betawi, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Jumat (24/10) lalu.

Didampingi Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta, Fajar Sauri, dan Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, M. Anwar, Pramono meresmikan RTH secara simbolis dengan penandatanganan prasasti.

Pramono menyebut ruang RTH ini dirancang dengan memadukan fungsi ekologis, sosial, dan edukasi. Dari sisi ekologis dan hidrologis, kawasan ini dilengkapi kolam retensi serta saluran air berliku untuk menampung limpasan air saat musim hujan.

Sementara dari sisi edukasi dan biodiversitas, berbagai pohon buah khas Jakarta dan sekitarnya ditanam untuk memperkaya keanekaragaman hayati. Hasil buahnya dapat dimanfaatkan bersama secara berkelanjutan, karena RTH ini juga berfungsi sebagai laboratorium alam terbuka bagi masyarakat.

"Jadi, tempat ini memiliki wadah penampungan air kalau terjadi banjir, karena dibelakangnya ada Setu Babakan. Saya juga sudah memerintahkan Distamhut, untuk RPTRA yang lama (Citra Betawi) dan RTH yang baru (diresmikan) yang luasnya 5.328m², dibuka dan digabungkan menjadi satu. Sehingga, luasnya menjadi 6.828m²," ujar Pramono dalam peresmian tersebut.

RTH Kampung Kalibata dilengkapi berbagai fasilitas pendukung, seperti pos jaga, paviliun, area lawn/piknik, bioswale (rembesan air hujan alami dengan tanaman), toilet, tempat sampah, dan viewing deck.

"Saya yakin, dampak dan manfaatnya bagi masyarakat di lingkungan Jakagarsa ini pasti akan banyak. Karena, tadi kebetulan ada warga yang mereka sedang memanfaatkan jogging track, memang di daerah ini kurang banyak tempat olahraga, maka jogging track yang ada sangat berperan untuk membantu masyarakat,” imbuh Pramono.

Ia menambahkan, Pemprov DKI Jakarta juga akan melakukan penghijauan di area-area seperti kolong jembatan dan kolong tol agar bisa bermanfaat untuk publik.

“Secara keseluruhan RTH Kampung Kalibata mencerminkan ruang hidup yang adaptif terhadap air, tumbuh bersama alam, dan menjadi tempat berkumpulnya kehidupan kota yang berkelanjutan."

Sedangkan biaya pembangunannya bisa menggunakan skema pembiayaan kreatif, seperti dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau bekerja sama dengan perusahaaan di Jakarta. Dengan upaya ini, pembangunan tidak hanya terpusat di jalan utama di Jakarta, namun juga daerah-daerah lainnya.

"Apabila bisa menggunakan dana CSR atau kerja sama dan sebagainya seperti yang saya sampaikan, sekarang ini saya mendorong hampir di semua wilayah di Jakarta untuk dilakukan yang namanya creative financing," tandas Pramono.

Sebagai informasi, kawasan ini awalnya merupakan daerah cekungan yang kerap terjadi banjir saat musim hujan. Melalui perancangan ulang, area ini diubah menjadi taman aktif yang tetap mempertahankan fungsi hidrologisnya sebagai tampungan air sementara, sekaligus menjadi ruang publik produktif dan inklusif bagi warga sekitar.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...