Hadiri KTT APEC di Korea, Prabowo Bawa Isu Ketahanan Pangan dan Digitalisasasi
Presiden Prabowo Subianto tiba di Korea Selatan untuk menghadiri pertemuan pimpinan negara atau leaders’ meeting Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC). Prabowo mendarat di Bandar Udara Internasional Gimhae, Busan, pada Kamis (30/10) sekira pukul 22.30 waktu setempat.
Hari puncak KTT APEC tahun ini berlangsung di Hwabaek International Convention Center (HICO) Gyeongju pada Jumat dan Sabtu, 31 Oktober hingga 1 November 2025. Selepas mendarat di Bandar Udara Internasional Gimhae, Prabowo berserta rombongan segera menuju ke Hotel Lahan Select di Gyeongju untuk bermalam.
Setibanya di hotel sekitar pukul 23.37 waktu setempat, Prabowo disambut oleh para diaspora Indonesia yang menetap di Korea Selatan. Mereka terlihat berdiri berjajar dari depan pintu hingga bagian dalam hotel. Presiden turut menyalami para tamu yang menyambut kedatangannya.
Prabowo saat itu didampingi oleh Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Perdagangan Budi Santoso hingga Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani.
Airlangga menyampaikan momentum KTT ini merupakan langkah Indonesia untuk mendorong upaya digitalisasi inklusif dan ketahanan pangan di kawasan. Menurut Airlangga, sikap Indonesia sejalan dengan tema KTT APEC 2025 yakni ‘Building a Sustainable Tomorrow: Connect, Innovate, Prosper.
“Posisi Indonesia adalah untuk mendorong digitalisasi inklusif dan UMKM,” kata Airlangga di lokasi.
Terkait perkembangan teknologi, Indonesia menekankan pentingnya sistem kecerdasan buatan (AI) yang tetap melibatkan campur tangan dan kendali manusia dalam proses pengambilan keputusan.
“Human intervention atau human-centered AI itu menjadi penting karena itu mendorong etik daripada AI itu sendiri,” ujar Airlangga.
Ia menambahkan, Indonesia juga ingin mendorong kerja sama antarnegara APEC untuk memperkuat ketersediaan pangan dan pasokan energi guna menekan dampak tantangan global seperti krisis iklim, geopolitik, dan gangguan rantai pasok.
“Nah, kemudian Indonesia juga akan mendorong terkait dengan ketahanan pangan dan energi, dan juga terkait dengan ekonomi kreatif sebagai motor pertumbuhan,” kata Airlangga.
Turut menyambut kedatangan presiden di hotel yakni Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Anindya Bakrie, dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani.
Sesi puncak APEC Leaders’ Meeting esok hari dimulai pukul 09.15–09.50 waktu setempat. Kegiatan itu diikuti dengan dialog antara para pemimpin ekonomi dan APEC Business Advisory Council (ABAC) pada siang hari. Malam harinya, digelar Economic Leaders’ Gala Dinner yang menjadi momen penting diplomasi informal antar 21 negara anggota APEC.
