Pramono Resmikan Tangki Septik Komunal, Dorong Pemanfaatan Biogas

Image title
17 November 2025, 12:56
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, meresmikan Instalasi Tangki Septik Komunal di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (13/11).
Dok. Kantor Walikota Jakarta Timur.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, meresmikan Instalasi Tangki Septik Komunal di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (13/11).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan Instalasi Tangki Septik Komunal di Gang Delta, RT 4 RW 8, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (13/11). 

Fasilitas ini menjadi bagian penting dari strategi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam memperkuat sistem sanitasi berkelanjutan sekaligus menghadirkan solusi energi ramah lingkungan bagi warga.

Dalam sambutannya, Pramono mengapresiasi capaian Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur yang berhasil menekan angka buang air besar sembarangan (BABS) hingga 0 persen. Ini merupakan sebuah langkah besar dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat.

“Bagi saya, yang paling menggembirakan adalah laporan dari Pak Wali Kota bahwa saat ini BABS terbuka di Jakarta Timur sudah 0 persen, karena semuanya sudah difasilitasi dengan instalasi seperti ini,” ujarnya.

Usai peresmian, Gubernur Pramono meninjau langsung proses pemanfaatan biogas hasil olahan limbah tinja yang kini digunakan warga untuk aktivitas memasak sehari-hari. Ia bahkan mencoba sendiri hasil biogas tersebut.

“Saya tadi juga goreng telur sendiri. Yang satu untuk teman-teman wartawan, satu lagi untuk Pak Camat. Hasil gorengan saya sendiri,” katanya sambil tersenyum, disambut tawa warga.

Pramono menegaskan bahwa pemanfaatan biogas tidak hanya memberikan dampak positif pada lingkungan, tetapi juga membuka peluang penghematan ekonomi bagi rumah tangga. Dengan mengganti elpiji menjadi biogas, warga bisa mengurangi pengeluaran hingga Rp1,2 juta per tahun.

“Ekosistem seperti ini akan terus kami kembangkan, termasuk di kantor-kantor pemerintah maupun swasta. Selain ramah lingkungan, program ini juga membantu masyarakat secara ekonomi,” jelasnya.

Lebih jauh, Pramono menyoroti pentingnya pengelolaan sanitasi yang terintegrasi bagi kesehatan publik. Dengan sistem pengolahan limbah yang tertata, kadar bakteri E. coli di lingkungan permukiman dapat ditekan signifikan, sehingga risiko penyakit berbasis lingkungan ikut menurun.

“Aktivitas seperti ini akan memperkuat Jakarta sebagai kota global. Jika seluruh wilayah bisa seperti Jakarta Timur dengan BABS terbuka 0 persen, kualitas kesehatan warga akan meningkat drastis,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, Munjirin, melaporkan bahwa proyek biogas di wilayahnya telah melayani 439 kepala keluarga atau sekitar 2.400 jiwa di tiga lokasi. Upaya pembangunan sistem tangki septik komunal maupun skala perumahan juga terus diperluas.

“Sejak groundbreaking pertama di Bidara Cina hingga sekarang, kami telah melayani hampir 3.000 kepala keluarga dengan sistem sanitasi layak. Program ini akan terus berlanjut untuk menjangkau lebih banyak warga Jakarta Timur,” paparnya.

Dengan kehadiran instalasi baru ini, Pemprov DKI Jakarta meneguhkan komitmennya untuk menjadikan sanitasi dan energi bersih sebagai fondasi kota yang sehat, modern, dan berkelanjutan.

Ketut Sudaria, warga RW01 RT 01 Kelurahan Rambutan menyambut baik hadirnya instalasi tangki septik komunal. Ia berterima kasih kepada Gubernur DKI, Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, BAZNAS Bazis DKI, dan semua yang terlibat.

“Saya sangat berterima kasih, terutama pada Pak Gubernur, Wali Kota, dan pihak CSR. Ini sangat membantu sekali, terutama saya selaku UMKM. Jadi, saya sangat membantu, gasnya juga irit, apinya biru. Selain itu, kesehatan warga DKI terjamin, tidak ada lagi buang hajat di kali,” ungkap Ketut.

Ia mengaku, sebelum ada instalasi biogas, warga RT 01 seringkali buang kotoran ke kali. “Dengan adanya biogas diakumulasikan dengan manfaat, ternyata tinja kita bisa bermanfaat untuk kita sendiri, dimanfaatkan untuk masak. Semoga ke depan semakin irit terutama dalam penggunaan gas di DKI Jakarta,” terangnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...