Prabowo Luncurkan Digitalisasi Pembelajaran, Sekolah Dapat Papan Interaktif
Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program digitalisasi pembelajaran secara serentak hari ini. Dalam acara tersebut, menyalurkan papan interaktif digital ke sekolah jenjang pendidikan dasar menengah dan vokasi.
Prabowo juga memberikan arahan dan dialog kepada 1.337 sekolah di 38 provinsi melalui tayangan konferensi video dari SMP Negeri 4 Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Hari ini kita meresmikan program di pembelajaran digitalisasi, di mana cukup besar prestasi yang kita capai, sudah 75% dari semua sekolah di seluruh Indonesia sudah menerima panel interaktif," kata Prabowo, sebagaimana disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Ia mengatakan, akses pendidikan terbaik harus dapat diperoleh seluruh anak-anak di Indonesia tanpa terkecuali. Prabowo menyebut digitalisasi sekolah dapat mempercepat peningkatan mutu pembelajaran dan memperkecil kesenjangan antarwilayah.
"Tidak boleh ada bagian dari Indonesia yang tertinggal, kualitas pendidikannya harus sama baiknya dan salah satu cara kita adalah menggunakan lompatan teknologi digitalisasi," ujar Prabowo.
Prabowo turut menyampaikan komitmennya untuk memperbaiki seluruh sekolah di Indonesia baik dari sisi kualitas pendidikan, mutu guru, hingga sarana dan prasarana pendukungnya. "Kita tidak main-main masalah pendidikan adalah investasi masa depan bangsa. Saya kira itu," kata Prabowo.
Sebelum menyampaikan arahan di podium, Prabowo sempat mengunjungi sejumlah kelas SMP Negeri 4 Bekasi untuk melihat langsung proses belajar-mengajar yang memanfaatkan papan interaktif digital.
Guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMPN 4 Bekasi, Indarwati Komariah, mengatakan bahwa keberadaan papan interaktif digital membuat proses belajar di kelas menjadi lebih menarik dan partisipatif.
Dengan perangkat itu, siswa dapat mengakses banyak sumber belajar, seperti buku digital, modul, hingga permainan edukatif yang membantu mengasah kemampuan berpikir analitis.
Media ajar digital itu juga memiliki fitur untuk murid melakukan eksperimen melalui laboratorium maya, sehingga mereka bisa mempraktikkan konsep sains tanpa perlu alat atau bahan fisik.
"Contohnya seperti ketika mereka belajar organ jantung. Di sana digambarkan jantung itu detakannya memang seperti fungsi jantung, jadi lebih realistis sehingga sesuai dengan pembelajaran mendalam saat ini lebih bermakna," kata Indarwati di lokasi.
Selain itu, contoh lain manfaat fitur laboratorium maya memungkinkan siswa melakukan percobaan sains secara digital tanpa perlu menggunakan bahan atau alat fisik.
Alih-alih menuang cairan atau mengaduk bahan seperti di laboratorium nyata, siswa cukup menggerakkan kursor atau memilih fitur yang tersedia pada papan interaktif.
Simulasi ini membuat proses belajar lebih mudah dipahami, terutama karena objek dan bahan yang ditampilkan adalah benda-benda yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
"Mereka (siswa) jadi lebih mudah memahami. Dan benda-bendanya juga kan ada dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga mereka jadi mudah paham," ujarnya.
Kendala Internet dan Cuaca Buruk
Penggunaan papan interaktif digital di SMPN 4 Bekasi sudah menjadi bagian dari kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Perangkat tersebut tidak hanya dipakai pada mata pelajaran IPA, namun bisa dimanfaatkan di seluruh mata pelajaran karena seluruh fitur dan materi pendukungnya sudah tersedia
Indarwati mengatakan, pemanfaatan papan interaktif digital di SMPN 4 Bekasi telah berjalan sekitar tiga hingga empat bulan terakhir. Pada tahap awal, sekolah menerima satu perangkat untuk uji coba. Setelahnya, pemasangan diperluas ke sejumlah kelas lainnya.
Indarwati menjelaskan penggunaan papan interaktif digital tetap memiliki beberapa kendala teknis. Perangkat tersebut cenderung bergantung pada jaringan internet dan kondisi listrik.
Ketika jaringan melemah atau cuaca buruk saat turun hujan deras disertai petir, para guru terpaksa mematikan perangkat demi keamanan. Pada kondisi seperti itu, proses belajar kembali menggunakan papan tulis.
"Sewaktu cuaca kurang baik atau memang internetnya sedang down atau sedang mati listrik, maka whiteboard tetap digunakan," kata Indarwati.
Distribusi Rampung Desember
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mencatat hingga 16 November bahwa proses pengiriman papan interaktif digital ke sekolah-sekolah telah mencapai 215.572 unit.
Dari jumlah tersebut, 172.550 perangkat sudah tiba dan terpasang di sekolah-sekolah penerima, sementara 43.022 perangkat lainnya masih dalam perjalanan menuju lokasi.
Pemerintah menargetkan seluruh pengiriman papan interaktif digital sejumlah 288.865 unit kepada sekolah jenjang pendidikan dasar menengah dan vokasi dapat rampung pada 17 Desember tahun ini.
