Serba-serbi Dewi Astutik: Otak Penyelundupan 2 Ton Sabu, Buronan Korea Selatan
Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, Atase Pertahanan RI di Kamboja, serta Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI meringkus Dewi Astutik di Sihanoukville, Kamboja pada Senin (1/12). Dewi terlibat penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun.
Dewi alias Dinda alias Mami merupakan penyelundup dua ton sabu yang dibongkar di Kepulauan Riau. Ia masuk dalam jaringan internasional Golden Triangle (Thailand, Laos, Myanmar) dan Golden Crescent.
Dari sejumlah pemberitaan, perempuan berusia 43 tahun ini memiliki nama asli Paryatin dan berasal dari Dusun Sumber Agung, Kecamatan Balong, Ponorogo, Jawa Timur.
Kepala BNN Komjen Pol Suyudi Ario Seto mengatakan jaringan Dewi mengambil serta mendistribusikan berbagai jenis narkotika termasuk kokain, sabu, dan ketamin, yang ditujukan ke negara Asia Timur dan Asia Tenggara. Dewi juga terlibat dalam jaringan gembong narkoba Fredy Pratama.
"BNN menegaskan bahwa penindakan tidak berhenti pada penangkapan, tetapi akan berlanjut pada pembongkaran seluruh struktur jaringan yang selama ini beroperasi secara masif dan terorganisir," kata Suyudi, dilansir dari Antara.
Buronan Korea Selatan
Suyudi mengatakan, Dewi juga menjadi buronan aparat penegak hukum Korea Selatan. Kejaksaan Korsel mendapat informasi setelah menangkap salah seorang WNI terkait kasus narkoba yang diduga salah satu orang yang direkrut Dewi.
“Dewi juga menjadi buronan aparat penegak hukum Korea Selatan. Dia merekrut jaringan perdagangan narkoba Asia Timur, Asia Tenggara, dan Afrika,” kata Suyudi.
Jual narkoba hingga Brasil
Dewi telah beroperasi di wilayah Segitiga Emas sejak 2023. Selain itu, ia juga ikut berperan merekrut anggota jaringan perdagangan negara lainnya aseperti Hongkong, Korea, Brasil, hingga Ethiopia.
"Kurir-kurir Paryatin alias Dewi beroperasi di negara antara lain: Indonesia, Laos, Hongkong, Korea, Brasil, Ethiopia," kata Suyudi.
Sempat Terlibat Sindikat Penipuan
Dari penyelidikan awal, didapatkan bukti bahwa sebelum terlibat jaringan narkotika, Dewi terlebih dahulu terlibat sindikat penipuan daring di Kamboja.
"Tapi hanya 1 bulan dan mengundurkan diri karena merasa tidak bisa/tidak cocok bekerja di tempat tersebut," kata Suyudi.
Dilindungi ‘Godfither’ asal Nigeria
Keluar dari tempat penipuan tersebut, Dewi lalu bertemu dengan Nigeria berinisial DON, yang menjadi penjaganya selama di Kamboja. Mereka lalu menjangkau pasar Asia, Afrika, hingga Amerika Latin.
DON sebelumnya menjadi buronan Drug Enforcement Administration (DEA) dan telah ditangkap serta dibawa ke Amerika Serikat.
