Komdigi Target Sinyal di Wilayah Bencana Sumatra Pulih 100% Akhir Pekan Ini
Menteri Komunikasi dan Digital atau Komdigi Meutya Hafid menargetkan jaringan telekomunikasi di DI Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pulih selambatnya akhir pekan ini, Sabtu (6/12). Menurutnya, fokus perbaikan jaringan telekomunikasi hari ini, Kamis (4/12), adalah DI Aceh.
Meutya mencatat sekitar 90% sampai 95% jaringan telekomunikasi di Sumatera Utara dan Sumatera Barat telah pulih. Sementara itu, jaringan telekomunikasi di DI Aceh masih bergantung pada teknologi satelit, salah satunya Starlink.
"Mudah-mudahan 1-2 hari ini jaringan telekomunikasi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat membaik. Sampai 1 Desember 2025, jaringan telekomunikasi di provinsi tersebut masih bergantung Starlink di 149 titik," kata Meutya di Jakarta Selatan, Kamis (4/12).
Meutya mengklaim telah mendorong operator seluler untuk mempercepat perbaikan menara base transceiver station atau BTS untuk memulihkan jaringan telekomunikasi di tiga provinsi sejak awal pekan ini, Senin (1/12). Berdasarkan data Nperf, operator seluler yang mendominasi provinsi terdampak banjir di Sumatera adalah PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel.
Walau demikian, Meutya memahami operator seluler juga menjadi korban dari bencana banjir dan longsor pada akhir tahun ini. "Banyak juga pegawai dari operator seluler kita ini terdampak banjir dan longsor, tapi mereka terus melakukan percepatan perbaikan jaringan telekomunikasi," ujarnya.
Total ada 1.310 site atau titik layanan komunikasi yang mengalami gangguan imbas banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Site adalah titik fisik infrastruktur tempat operator seluler mengoperasikan perangkat pemancar dan penerima. Satu site biasanya mencakup menara BTS, catu daya, perangkat jaringan radio access network alias RAN, antena, radio, fiber termination, dan backhaul (fiber/microwave).
Rincian site yang mengalami gangguan akibat longsor dan banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat per 26 November sebagai berikut:
- Aceh: 799 site atau sekitar 23,4% dari total 3.414 site eksisting
- Sumatera Utara: 495 site atau sekitar 5,15% dari total 9.612
- Sumatera Barat: 16 site atau 0,43% dari total 3.739
