Menhut Sebut Asal Kayu Terbawa Banjir Sumatra Bisa Dilacak, Bagaimana Caranya?

Image title
5 Desember 2025, 06:00
Banjir
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YU
Sejumlah warga berjalan di antara potongan kayu gelondongan yang bertumpuk di pantai Air Tawar, Padang, Sumatera Barat, Jumat (28/11/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah akan memanfaatkan teknologi Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO) untuk menelusuri asal-usul kayu yang terbawa arus banjir di sejumlah wilayah di Sumatera. Hal tersebut disampaikan Menteri Kehutanan Raja Juli dalam pernyataannya usai berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Raja Juli menjelaskan, AIKO merupakan perangkat identifikasi kayu yang dapat membantu melihat anatomi kayu secara cepat. Teknologi ini diharapkan memberi indikasi awal mengenai bagaimana kayu tersebut terlepas dari tempat asalnya.

“Dengan AIKO ini kita akan mengetahui anatomi kayu berikut misalkan apabila ada cacat di kayu, misalkan apakah itu ditebang, apakah itu didorong pakai bulldozer. Itu juga menjadi indikasi nanti,” ujar Raja Juli saat ditemui di kantor Mabes Polri, Kamis (4/12).

Ia menambahkan, hasil identifikasi nantinya bisa memberi gambaran di mana kejadian itu berlangsung. AIKO sendiri bekerja menggunakan kamera ponsel yang dilengkapi aplikasi khusus. 

Penampang kayu dipotret dengan lensa pembesar dan informasi jenis kayu dapat muncul secara cepat. Raja Juli menyebut, data yang dikumpulkan masih bersifat indikatif dan belum konklusif. 

“Nanti kami sampaikan kepada publik,” ucapnya.

Mengenai dugaan hubungan antara banjir dan praktik illegal logging, Raja Juli menyampaikan bahwa investigasi akan terus berlangsung bersama tim kepolisian. Ia memastikan penyampaian informasi akan dilakukan setelah ada data yang lebih konkret.

“Belum pada tahap pemeriksaan, tapi identifikasi subjek-subjek hukum yang mungkin terlibat sudah dilakukan,” katanya. 

Ia menegaskan bahwa penelusuran masih terbuka pada berbagai kemungkinan, termasuk pembukaan lahan sawit, aktivitas tambang, serta pemanfaatan hutan alam yang berada di Area Penggunaan Lain (APL).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menambahkan bahwa temuan kayu di lapangan terdiri dari berbagai jenis, termasuk yang memiliki bekas potongan mesin. Polri akan bekerja bersama tim dari Kementerian Kehutanan untuk menelusuri aliran sungai terdampak, dari hulu hingga hilir.

“Nanti bersama-sama dengan tim dari kehutanan untuk menyusuri dari daerah aliran sungai yang terdampak, sampai dengan kita tarik ke hulu dan hilirnya,” ujar Sigit.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nuzulia Nur Rahmah

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...