Korban Tewas Banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar Tembus 971 Orang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 971 orang meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat berdasarkan data sementara hingga Kamis (11/12). Sebanyak 255 orang masih dalam proses pencarian, sedangkan lebih dari 5.000 orang mengalami luka-luka.
BNPB menjelaskan jumlah korban meninggal dunia di Provinsi Aceh saat ini mencapai 391 jiwa, sedangkan 31 orang hilang dan lebih dari 4.000 warga terluka. Korban jiwa di Sumatera Utara mencapai 340 orang, dengan 128 orang hilang dan 651 orang luka-luka. Adapun rekapitulasi sementara korban bencana di Sumatera Barat menunjukan, ada 240 orang meninggal, 96 hilang dan 113 luka-luka.
Bencana yang menyapu 52 kabupaten/kota di tiga provinsi ini juga menyebabkan lebih dari 975 ribu warga mengungsi. Secara keseluruhan, peristiwa ini turut merusak lebih dari 157,9 ribu rumah warga.
Sejumlah sarana publik juga terdampak, antara lain merusak 498 jembatan, 434 rumah ibadah, 581 fasilitas pendidikan, 290 kantor dan gedung, 219 fasilitas kesehatan dan lebih dari 1.200 fasilitas umum lainnya.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyetujui penambahan dana belanja tidak terduga (BTT) masing-masing Rp 4 miliar kepada 52 kabupaten/kota terdampak bencana. Dukungan fiskal tersebut akan digunakan oleh pemda untuk memenuhi kebutuhan mendesak di lapangan seperti penyediaan popok bayi hingga kebutuhan harian lainnya.
Prabowo juga mengatakan pemerintah pusat akan menyalurkan tambahan dana Rp 20 miliar kepada pemerintah provinsi terdampak.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu turut menyatakan tingkat kerusakan akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terbilang serius dan memprihatinkan. Ia menyampaikan hal tersebut saat memimpin rapat terbatas mengenai penanganan dan pemulihan bencana.
Rapat itu berlangsung di Pos Pendamping Nasional Penanganan Bencana Alam Aceh, Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, pada Ahad (7/12) malam. “Saya dapat laporan kondisi memang cukup memprihatinkan,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan peristiwa banjir dan tanah longsor menyisakan hamparan sawah rusak hingga memicu banyak bendungan jebol sehingga merusak jaringan irigasi pertanian di wilayah terdampak.
“Kemudian para gubernur dan para bupati melaporkan cukup banyak perumahan yang harus kita bantu untuk dibangun kembali,” ujarnya.
