Beda Taktik Prabowo, Ganjar dan Anies Galang Dana Kampanye di Pilpres
Toko merchandise di areal F3 memberi suasana berbeda bagi pengunjung FX Sudirman Mal yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Pusat. Di toko itu dijual aneka rupa cinderamata seperti kaos, jaket, rompi, bandana, helm dan stiker. Nuansa hitam dan putih mendominasi barang-barang yang dijual.
‘Official Merchandise #3”, begitu nama toko itu. Sesuai namanya, di sana dijual aneka pernak pernik bernuansa pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD yang kini maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3. Pembukaan toko itu pada 11 Desember 2023 lalu langsung dihadiri oleh Ganjar.
Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid saat peluncuran mengatakan penjualan cinderamata merupakan bentuk dukungan terhadap pasangan Ganjar - Mahfud. Selain itu kehadiran toko cinderamata diharapkan bisa memfasilitasi masyarakat yang ngefans dan mengidolakan sosok Ganjar dan Mahfud.
"Hasil penjualannya pertanyaannya ke mana? Nah sebagian hasil penjualan merchandise yang teman-teman beli di toko ini akan digunakan untuk dana kampanye Mas Ganjar dan Prof Mahfud,” ujar Arsyad saat peresmian pembukaan toko.
Bahkan menurut Arsyad, bila pembelian dilakukan secara online maka seluruh dana masuk ke rekening khusus dana kampanye. Rekening khusus memang dibuat untuk menampung seluruh dana kampanye. Pembuatan rekening khusus sebelumnya telah diatur oleh Komisi Pemilihan Umum dalam Keputusan KPU Nomor 1190 tahun 2023.
Laporan Dana Kampanye 3 Pasangan Capres Cawapres
Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum telah merilis informasi mengenai laporan kampanye dan dana kampanye pasangan calon presiden-wakil presiden di laman resmi infopemilu.kpu.go.id. Pada laman tersebut, tercantum laporan kampanye beserta dana kampanye yang dilaporkan oleh tiga kandidat calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2024.
Ketentuan mengenai pelaporan dana kampanye ini telah diatur KPU dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 18 Tahun 2023 yang terbit pada 1 September 2023. Merujuk ketentuan tersebut dana kampanye untuk Pemilu 2024 dapat diperoleh dari perseorangan maupun kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha non-pemerintah. Meski begitu sumbangan dana kampanye yang boleh diterima dari sejumlah sumber itu dibatasi nominalnya.
Merujuk PKPU jumlah sumbangan yang boleh diterima oleh pasangan capres dan cawapres adalah senilai Rp 2,5 miliar yang berasal dari perorangan. Sedangkan sumbangan dari perusahaan dan organisasi nonpemerintah paling besar senilai Rp 25 miliar.
Sesuai ketentuan untuk laporan awal ketiga pasangan capres dan cawapres telah melaporkan dana awal kampanye untuk periode 16-26 November 2023. Dalam laporan itu pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka melaporkan dana awal kampanye dengan jumlah tertinggi yaitu Rp 31,43 miliar. Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar melaporkan dana awal kampanye Rp 1 miliar. Sedangkan pasangan Ganjar dan Mahfud melaporkan dana awal senilai Rp 23 miliar.
Bila dilihat dari sumber penerimaan pasangan Anies-Muhaimin tidak melaporkan adanya sumbangan dana dari partai maupun pihak lain. Dana Rp 1 miliar yang mereka laporkan berasal dari kantong masing-masing capres. Adapun Anies - Muhaimin didukung oleh Partai Nasional Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Sedangkan dana yang dilaporkan Prabowo - Gibran selain Rp 2 miliar dari masing-masing calon juga berasal dari sumbangan partai politik pengusung. Pasangan nomor urut 2 ini diusung oleh Partai Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional, Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Solidaritas Indonesia, Gelora, Garuda dan Prima.
Sumbangan dari partai pengusung berbentuk barang senilai Rp 600 juta. Sumbangan terbesar yang membuat laporan dana awal kampanye membesar berasal dari gabungan partai politik dalam bentuk jasa senilai Rp 28,83 miliar. Tak ada sumbangan dari perusahaan atau lembaga nonpemerintah.
Berbeda dengan Prabowo laporan dana awal yang disampaikan Ganjar-Mahfud justru lebih banyak berasal dari sumbangan kelompok dan lembaga nonpemerintah. Merujuk laporan dana awal kampanye Ganjar - Mahfud melaporkan sumbangan Rp 100 juta dari pasangan calon, dan Rp 2,95 miliar dari sumbangan partai pendukung. Dalam Pilpres 2024, Ganjar-Mahfud diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Hanura, dan Perindo.
Kemudian sumbangan pihak lain perseorangan dalam bentuk uang Rp 1,6 juta. Sedangkan sumbangan dari kelompok dan lembaga nonpemerintah mencapai Rp Rp 20,32 miliar. Sehingga bila dijumlah total penerimaan dana awal kampanye Ganjar- Mahfud bernilai Rp 23,32 miliar.
Dana Kampanye Masih Akan Bertambah
Mengenai adanya sumbangan dari pihak luar tersebut, Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar - Mahfud Arsjad Rasjid mengatakan nilai itu baru bersifat sementara. Ia menyebut laporan penerimaan bisa saja akan terus meningkat seiring dengan penggalangan dana yang masih terus dilakukan oleh tim pemenangan.
“Itu nanti pasti ada di KPU, tapi semuanya intinya adalah penggalangan dana terus dilakukan, nanti semua masuk ke dalam rekening yang ada,” ujar Arsjad seperti dikutip Kamis (21/12).
Menurut Arsjad semua penerimaan yang masuk untuk dana kampanye akan dilaporkan kepada KPU secara terbuka. Apalagi TPN telah menyiapkan rekening khusus dana kampanye untuk menampung sumbangan dari pihak ketiga.
Arsjad menjelaskan selain menggalang dana kampanye dengan membuka gerai cinderamata, Ganjar - Mahfud juga membuka platform gotongroyongrakyat.id. Platform in merupakan platform penggalangan dana yang memberi kesempatan pada simpatisan dan pendukung Ganjar -Mahfud untuk turut menyumbang. Sumbangan yang diberikan langsung masuk ke rekening dana kampanye sehingga bisa terpantau oleh semua orang.
Sedangkan Sekretaris TKN Prabowo - Gibran, Nusron Wahid mengatakan komitmen untuk menyampaikan laporan dana kampanye sesuai dengan ketentuan. Menurut Nusron segala pemasukan yang diterima oleh tim akan disampaikan secara terbuka.
"Kami transparan sebagaimana aturan main yang dibuat KPU. Semua standar KPU sudah kita ikuti semua," ucapnya.
Sementara itu Tim Nasional Pemenangan Anies - Muhaimin memastikan dana kampanye yang tercatat di KPU sebesar Rp1 miliar akan terus bekembang. Juru Bicara Timnas AMIN Billy David mengatakan laporan itu akan terus diperbarui seiring dengan penggunaan dan penerimaan selama masa kampanye.
"Kalau kita cermati itu rilisan pertama, pasti angkanya akan berkembang. Kalau menurut saya baik itu mingguan ataupun dwi mingguan ataupun bulanan," kata Billy.
Billy mengatakan meski dengan dana kampanye terkecil di antara paslon lainnya, namun ia menilai AMIN masih bisa melakukan kampanye ke daerah karena ada dukungan yang tulus dari para simpatisan. Ia menyampaikan relawan di daerah memiliki inisiatif melakukan iuran untuk pemenangan AMIN. Iuran itu juga digunakan untuk pengadaan alat peraga kampanye.
"Pak Anies sering sampaikan juga bagaimana inisiatif relawan di daerah. Kehadiran AMIN di forum apapun, dan iuran-iuran yang dilakukan tulus untuk mendukung pemenangan AMIN," ujarnya.
Selain itu ia mengatakan dari pihak parpol yang memiliki latar belakang sebagai pebisnis juga berkomitmen untuk memberikan sumbangan terhadap dana kampanye AMIN. Komitmen itu menurut Billy sudah disampaikan kepada Anies - Muhaimin.