Budi Karya Minta Satu Pejabat Kemenhub Pegang Posisi Komisaris Garuda

Cindy Mutia Annur
21 Desember 2019, 19:44
Garuda Indonesia, perombakan direksi garuda, Kementerian Perhubungan
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pesawat Garuda di Hangar GMF, Tanggerang, Banten (2/3).

Garuda Indonesia tengah menghadapi perombakan besar posisi pimpinan. Ini menyusul pencopotan lima direktur, termasuk direktur utamanya. Di tengah kondisi ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, pihaknya akan mengusulkan satu pejabatnya untuk mengisi posisi komisaris di maskapai pelat merah tersebut.

“Saya nanti akan minta satu dari Kemenhub yang punya kapasitas teknis untuk masuk dalam jajaran komisaris,” kata dia saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (21/12).  Adapun Garuda berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk memutuskan kepengurusan Garuda pada Januari mendatang.

Budi menjelaskan, keberadaan pejabat Kemenhub tersebut untuk mengawasi dari segi teknis dan keselamatan. Meski begitu, ia mengaku belum memutuskan pejabat yang akan disodorkan untuk memegang posisi itu.

(Baca: Garuda Dibayangi Tumpukan Utang Jangka Pendek, Bagaimana Risikonya?)

Yang jelas, pejabat yang dimaksud bukan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti. “Ibu Dirjen kan jadi ex-officio dari Dewan Pengawas Airnav. Tidak boleh, ada conflict of interest,” ujar Budi.

Adapun ketika ditanya soal calon potensial dirut Garuda, Budi enggan banyak berkomentar. Termasuk, soal ramainya dorongan agar mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti atau mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan memimpin maskapai pelat merah tersebut.

No comment,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa yang berwenang mengusulkan calon dirut Garuda adalah Kementerian BUMN.

(Baca: Bursa Calon Dirut Garuda, dari Susi Pudjiastuti hingga Ignasius Jonan)

Adapun Kemenhub hanya berkepentingan terhadap dua jabatan direktur yaitu di bidang operasional dan perawatan. "Kami mewajibkan dua fungsi direktur ini harus mendapatkan izin dari Kemenhub," ujarnya. Alasanya, dua jabatan tersebut terkait keselamatan. Maka itu, ada tes khusus.

Menurut dia, direktur-direktur sementara Garuda telah menjalankan tes yang dimaksud. "Tetapi, belum tentu yang sementara itu dilanjutkan," ujarnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...