Mantan Polisi di Thailand Tembaki Anak-anak, 34 Orang Tewas

Desy Setyowati
6 Oktober 2022, 19:28
thailand, polisi
Facebook Biro Investigasi Pusat Thailand
Foto mantan polisi Panya Khamrab yang disebut menembaki anak-anak di Thailand

Seorang mantan polisi menembaki anak-anak dan orang dewasa di pusat penitipan anak di provinsi Nong Bua Lamphu, Thailand pada hari ini (6/10) sekitar Pukul 12:30 (0530 GMT). Sebanyak 34 orang meninggal dunia.

Saksi mata mengatakan, pria bersenjata itu memaksa masuk ke ruangan terkunci di mana anak-anak sedang tidur saat itu.

Pelaku menggunakan senapan, pistol, dan pisau. Setelah menembaki anak-anak dan orang dewasa di pusat penitipan anak, ia melarikan diri menggunakan truk pick-up.

“Sebanyak 22 dari total 34 yang tewas di pusat penitipan anak, merupakan anak-anak,” kata kolonel polisi Jakkapat Vijitraithaya dikutip dari Aljazeera, Kamis (6/10).

Setelah serangan tersebut, pria bersenjata itu pulang untuk membunuh istri dan anaknya. Kemudian ia bunuh diri.

Pelaku diketahui bernama Panya Khamrab (34 tahun). ia dipecat dari kepolisian tahun lalu karena penggunaan narkoba.

Wartawan Al Jazeera Tony Cheng melaporkan dari Bangkok, bahwa layanan darurat disiagakan sekitar Pukul 12:30 (05:30 GMT) waktu setempat.

Seorang pejabat Jidapa Boonsom menyebutkan, sekitar 30 anak berada di pusat penitipan ketika pria bersenjata itu masuk sekitar jam makan siang. “Pria itu pertama kali menembak empat atau lima staf, termasuk guru yang sedang hamil delapan bulan,” kata Jidapa.

“Awalnya orang mengira (suara) itu kembang api,” tambahnya.

Seorang saksi Paweena Purichan (31 tahun) menyampaikan, ia sedang mengendarai sepeda motor ke toko saat itu dan bertemu dengan pelaku yang melarikan diri menggunakan truk pick up putih.

"Dia bermaksud menabrak orang lain di jalan," katanya kepada AFP. “Penyerang menabrak sepeda motor dan dua orang terluka. Aku bergegas menjauh darinya.”

Juru bicara polisi Paisan Luesomboon mengatakan kepada penyiar Thai PBS, pria bersenjata itu dipecat karena kasus penggunaan narkoba. Pelaku juga menghadiri sidang pengadilan pada Kamis.

Pelaku kemudian pergi ke pusat penitipan anak untuk mencari anaknya sendiri, tetapi anak itu tidak ada di sana.

"Dia stres dan ketika dia tidak dapat menemukan anaknya, dia semakin stres dan mulai menembak," kata Paisan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...