Uang Kripto Favorit Elon Musk, Dogecoin Cetak Rekor Harga Baru
Harga mata uang kripto (cryptocurrency) yang menjadi favorit CEO Tesla Elon Musk yakni dogecoin meningkat 353,7% dalam sepekan. Harganya menyentuh rekor US$ 0,29 atau Rp 4.219 per koin pada perdagangan kemarin (15/4).
Data Coindesk menunjukkan, harga dogecoin US$ 0,06 atau Rp 872 per koin pekan lalu (9/4). Hari ini, harganya US$ 0,23 atau Rp 3.345 per koin.
Sedangkan data Messari menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar dogecoin terangkat, serta melampaui bitcoin cash serta chainlink. Dogecoin juga menduduki peringkat ke-10 cryptocurrency paling berharga.
Head of Business Operations and Strategy at Kraken Digital Asset Exchange Thomas Perfuming mengatakan, kenaikan harga dogecoin disebabkan oleh aktivitas perdagangan yang meningkat selama Januari - Februari. "Beberapa pedagang membeli dogecoin untuk antisipasi kenaikan harga," katanya dikutip dari Express.co.uk, hari ini (16/4).
Ia juga mengatakan, kenaikan harga dogecoin merupakan kelanjutan dari nilai di komunitas yang dinamis dan berkembang. "Ini menimbulkan efek jaringan," ujarnya.
Sedangkan spesialis cryptocurrency di situs perbandingan keuangan finder.com Tom Steltzer mengatakan, harga dogecoin melonjak karena didorong oleh tokoh seperti Elon Musk. Ini membuat dogecoin menjadi sorotan, sehingga harganya melonjak.
Harga dogecoin memang jauh lebih kecil dibandingkan bitcoin yang menyentuh US$ 61.594 atau sekitar Rp 892 juta pada hari ini (16/4). Namun, Elon Musk menyebut dogecoin sebagai cryptocurrency favorit.
Elon sempat memperbarui profil Twitter dengan deskripsi ‘Mantan CEO Dogecoin’. Ia juga sering mempromosikan dogecoin di Twitter. “Doge ‘menggonggong di bulan’,” kata dia melalui akun Twitter @elonmusk, Kamis (15/4).
CEO Indodax Oscar Darmawan menilai, cuitan Elon tersebut mendongkrak harga aset kripto itu. "Orang-orang melihat tweet itu dan membeli dogecoin,” katanya dalam siaran pers, Januari lalu (3/1).
Oscar juga menilai, harga dogecoin terus melonjak karena terdongkrak popularitas bitcoin. "Bitcoin memang raja aset kripto. Tetapi, setiap kenaikan bitcoin selalu mendorong kenaikan seluruh aset kripto lainnya," ujarnya.
Selain itu, dogecoin dianggap sebagai alternatif mata uang yang tahan terhadap risiko inflasi di saat banyak negara dan bank sentral mengaktifkan keran stimulus akibat pandemi Covid-19.
Dogecoin sebenarnya sudah ada sejak 2013, yang muncul dari candaan komunitas kripto dengan membuat ikon logo ‘Anjing Shiba Inu’. Namun, komunitas ini terus berkembang, sehingga aset kripto itu dikenal luas.
Mata uang kripto tersebut merupakan turunan dari Luckycoin yang bercabang dari Litecoin, yang menggunakan algoritma Scrypt. Dogecoin memiliki interval blok satu menit sehingga lebih cepat daripada blockchain lainnya.
Di Indonesia, transaksi jual beli dogecoin banyak dilakukan melalui situs Bitcoin.co.id maupun Indodax.com.