Lolos Lelang Frekuensi 5G, Smartfren Ekspansi ke Daerah
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan, Telkomsel dan Smartfren selangkah lagi akan memenangkan lelang spektrum frekuensi radio 2,3 GHz. Smartfren berencana memanfaatkan infrastruktur ini untuk memperluas layanan di daerah.
Selain itu, meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan yang sudah ada. "Kami akan memanfaatkan frekuensi itu untuk memperluas layanan ke daerah baru," kata Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys kepada Katadata.co.id, Jumat (23/4).
Perusahaan telekomunikasi itu hanya menawarkan satu blok Rp 176,5 miliar. "Smartfren hanya mendapatkan satu blok frekuensi di 2,3 GHz," kata dia.
Berdasarkan pengumuman pemenang lelang dari situs Kominfo, kemarin (22/4), Telkomsel memberikan penawaran dua blok. Satu bloknya mempunyai lebar pita 10 MHz.
Telkomsel memberikan penawaran Rp176,9 miliar untuk satu blok. Alhasil, perusahaan berpelat merah ini merogoh kocek Rp 353,8 miliar untuk mendapatkan frekuensi 2,3 GHz itu.
Harga penawaran kedua perusahaan lebih tinggi dibandingkan pemenang lelang frekuensi 2,3 GHz tahun lalu, yang dibatalkan. Kementerian Kominfo sempat mengumumkan tiga perusahaan yang lolos seleksi lelang frekuensi yakni Smartfren, Telkomsel, dan Hutchison 3 Indonesia pada 2020.
Seluruh operator seluler saat itu memberikan penawaran harga yang sama, yakni Rp 144,8 miliar.
Katadata.co.id pun meminta konfirmasi kepada Telkomsel perihal pemanfaatan frekuensi 2,3 GHz. Hanya saja, perusahaan belum bisa memberikan pernyataan karena sedang dalam proses sanggah.
Berdasarkan pengumuman yang disampaikan Kominfo, semua peserta seleksi lelang frekuensi itu dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis dalam jangka waktu satu hari kerja setelah hari pengumuman. Sanggahan disertai dengan bukti-bukti yang memperkuat sanggahan.
Apabila tidak terdapat sanggahan, maka proses seleksi dilanjutkan ke tahapan penyampaian usulan penetapan pemenang seleksi pengguna frekuensi 2,3 GHz.
"Jadi, tahapan seleksi belum selesai. Peserta dapat dinyatakan sebagai pemenang seleksi setelah diterbitkannya Keputusan penetapan pemenang seleksi oleh Menteri Kominfo," demikian dikutip dari rilis Kominfo, kemarin (22/4).
Kominfo melakukan lelang ulang frekuensi 2,3 GHz pada 19-21.
Menteri Kominfo Johnny G Plate mengatakan, lelang frekuensi 2,3 GHz merupakan kebutuhan operator seluler. Spektrum ini dibutuhkan untuk 4G dan 5G.
Sedangkan untuk adopsi 5G, pemerintah masih menyiapkan spektrumnya. Berbeda dengan 4G, adopsi 5G pun tidak bisa dilakukan secara serentak. Oleh karena itu, Kominfo membuat berbagai program showcase untuk menerapkan 5G di beberapa wilayah seperti kawasan industri, kota mandiri, atau pusat pariwisata.
"Harus yang ekosistemnya sudah tersedia. Jika belum, operator seluler tidak akan menjalankannya," kata dia, Februari lalu.