Ahli IT Singgung Bahaya Kebocoran Data 1,3 Juta Pengguna eHAC

Fahmi Ahmad Burhan
31 Agustus 2021, 16:00
ehac, data ehac bocor, kemenkes
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi kebocoran data

Data eHAC atau Indonesian Health Alert Card di aplikasi versi lama diduga bocor. Ahli IT alias teknologi informasi menilai, data eHAC bocor ini berbahaya, karena bisa digunakan untuk menipulasi kesehatan.

Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan bahwa data terkait kesehatan, seperti di aplikasi eHAC sangat penting. "Kalau ada peretas, mereka bisa melakukan tindakan kejahatan dengan mudah," ujarnya kepada Katadata.co.id, pada Selasa (31/8). 

Advertisement

Peretas bisa mengubah data hasil kesehatan, seperti tes Covid-19. "Itu akan menyebabkan kekacauan yang potensial terjadi pada pandemi corona ini," katanya.

Selain itu, penyimpanan data eHAC yang tidak aman membuat nama Indonesia tercoreng. Sebab, sebelumnya pemerintah mewajibkan orang asing yang masuk ke Indonesia mengunduh aplikasi eHAC.

Peneliti Keamanan Siber Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha sepakat, kelengahan pengembang aplikasi eHAC akan mengakibatkan pengguna menjadi target profiling dan penipuan. "Pelaku akan menggunakan modus baru, seperti telemedicine palsu maupun semacamnya," katanya.

Pemerintah juga akan terkena dampak, karena dianggap tidak mampu menjaga data kesehatan masyarakat. Imbasnya, ketidakpercayaan warga terhadap proses penanggulangan Covid-19 dan usaha vaksinasi meningkat.

Ia mengimbau pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengamankan server yang dipakai. Lalu membuat protokol akses ke sistem yang aman, sehingga tidak sembarang orang bisa masuk.

Kemenkes juga harus mengenkripsi data. "Jangan biarkan sistem yang tidak ada authentication bebas diakses di internet," ujarnya.

Selain itu, Kemenkes perlu mengecek secara berkala data eHAC. Ini untuk mendeteksi kerawanan.

Dugaan data eHAC pertama kali diungkap oleh peneliti dari vpnMentor yang digawangi oleh Noam Rotem dan Ran Locar. Mereka menemukan data 1,3 juta pengguna eHAC bocor.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement