Startup yang Didukung Telkomsel Uji Coba Drone Kesehatan di Madura

Desy Setyowati
31 Oktober 2021, 13:37
drone, telkomsel, obat-obatan, logistik
Telkomsel
Beehive Drones menguji coba operasional pesawat tanpa awak atau drone antar-pulau dan daerah terpencil di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Jumat (31/10/2021)

Startup yang didukung oleh Telkomsel, Beehive Drones menguji coba operasional pesawat tanpa awak atau drone antar-pulau dan daerah terpencil di Sumenep, Madura, Jawa Timur. Perusahaan rintisan ini menyediakan sistem logistik obat-obatan di daerah terpencil.

Beehive Drones merupakan salah satu startup yang tergabung dalam program akselerasi Telkomsel Innovation Center atau Tinc. “Telkomsel dan Tinc lebih dari sekadar tempat kami inkubasi, tetapi strategic partner kami,” kata CEO Beehive Drones Albertus Gian Dessayes dalam keterangan tertulis, Minggu (31/10).

“Telkomsel memiliki jaringan infrastruktur komunikasi yang sangat kami andalkan untuk operasional drone di pedalaman,” kata dia.

Uji coba drone untuk pengiriman obat-obatan itu merupakan kerja sama dengan Tinc, Departemen Teknik Transportasi Laut Institut Teknologi Sepuluh November atau ITS, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), serta Kabupaten Sumenep.

Kabupaten Sumenep memiliki sejumlah gugusan pulau kecil. Selama ini, kebutuhan logistik dilayani oleh kapal.

Menyadari ada tantangan logistik di Sumenep, Beehive Drones menyediakan pesawat tanpa awak yang mengirimkan suplai medis. Ini dinilai sebagai solusi efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah yang sulit dijangkau dengan moda distribusi konvensional.

“Kami mengadakan focus group discussion atau FGD dengan dokter-dokter di Indonesia, waktu itu ada 20 sekian kabupaten yang hadir. Mereka menyatakan bahwa pasti ada daerah yang sulit ditempuh dan ada orangnya. Oleh karena itu, kami berikhtiar memecahkan masalah ini dengan drone," ujar dia.

Gian menilai, drone adalah jawaban praktis atas permasalahan last-mile delivery di Indonesia. Sebab, drone memberikan kecepatan waktu antar dan kepraktisan sistem distribusi.

Meski begitu, menurutnya inovasi teknologi drone bukan berarti mematikan moda logistik lain. Justru akan menciptakan kolaborasi.

Oleh karena itu, Beehive Drones berkolaborasi dengan Departemen Teknik Transportasi Laut ITS, yang dinilai memiliki pemahaman mumpuni tentang moda transportasi laut.

Startup itu menargetkan, drone untuk kebutuhan logistik medis tersebut bisa beroperasi pada semester pertama 2022. Layanan ini pun akan dikembangkan ke negara lain dengan permasalahan logistik medis yang sama.

Beehive Drones didirikan oleh tiga orang yaitu Albertus Gian Dessayes, Anindita Pradana Suteja, dan Ishak Hilton Pujantoro Tnunay. Ketiganya bertemu di Inggris ketika menempuh pendidikan magister.

Inisiatif pertama Beehive Drones yakni di bidang agrikultur dan kehutanan. Startup ini kemudian mengembangkan sistem pelayanan drone untuk membantu sejumlah industri konvensional di Indonesia, dalam kompetisi inovasi teknologi pada 2018.

Tinc pun mendukung Beehive Drones untuk mengembangkan solusi drone medical delivery. Harapannya, ekosistem drone medis ini dapat membantu industri kesehatan di dalam maupun luar negeri.

Program Telkomsel itu berperan sebagai wadah bagi startup lokal di tahapan pre seed dan seed untuk berakselerasi dan berkolaborasi dengan perusahaan dalam membangun commercial solution.

“Pemanfaatan teknologi drone yang dilakukan bersama Beehive Drones untuk kebutuhan logistik menghadirkan solusi yang membantu masyarakat di area yang sulit terjangkau,” kata Vice President Business Development Telkomsel Jockie Heruseon.

“Inisiatif ini juga sejalan dengan komitmen Telkomsel dalam mendorong pemanfaatan teknologi digital secara merata untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia hingga wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T),” ujarnya.

Ia mengatakan, Telkomsel melalui Tinc akan terus membuka semua peluang untuk berkolaborasi dengan startup Tanah Air. Perusahaan telekomunikasi berpelat merah ini pun telah membangun lebih dari 237 ribu menara Base Transceiver Station atau BTS yang sebagian besar terhubung ke teknologi broadband 3G/4G.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...