Investor Shopee, Tencent Tutup Bisnis Gim di Tengah Tekanan Cina
Investor Shopee, Tencent berencana menutup lini bisnis streaming game Penguin Esports pada Juni. Penutupan dilakukan ketika Beijing memperketat pengawasan terhadap raksasa teknologi dan membuat aturan-aturan baru.
Tencent berhenti menerima pengguna baru atau host live streaming di aplikasi Penguin Esports. Perusahaan juga memblokir pengguna.
Aplikasi mirip Twitch itu akan dihapus dari semua toko aplikasi dan berhenti beroperasi pada 7 Juni.
Melalui akun resmi di WeChat, Tencent mengatakan bahwa keputusan itu merupakan bagian dari strategi bisnis. "Ada perubahan dengan strategi pengembangan bisnisnya," demikian dikutip dari Reuters, Kamis (7/4).
Penutupan Penguin Esports terjadi di tengah tekanan Beijing terhadap perusahaan teknologi. Yang terbaru, pemerintah Tiongkok menyiapkan regulasi bagi platform hiburan hingga pengembang game, terkait perlindungan terhadap anak-anak.
“Perusahaan yang terlibat dalam bisnis game online, siaran langsung (live streaming), audio, dan video di Cina harus menyiapkan ‘mode remaja’ untuk melindungi anak di bawah umur,” demikian isi rancangan peraturan Administrasi Cyberspace China (CAC), dikutip dari Reuters, bulan lalu (14/3).
Perusahaan juga harus rutin mengawasi pelaksanaan peraturan terkait perlindungan anak-anak di internet. “Ini untuk menyediakan lingkungan online yang ‘bersih’ bagi anak di bawah umur,” kata CAC.
Selain itu, perusahaan wajib membatasi pengeluaran harian di platform oleh pengguna di bawah umur.
Tahun lalu, Cina juga memperkenalkan aturan yang membatasi jumlah bermain gim hingga menonton video game bagi anak di bawah 18 tahun. Ini untuk memerangi kecanduan game.
Di bawah aturan baru, “pemain gim (gamer) muda hanya boleh bermain game online satu jam pada Jumat – Minggu dan hari libur,” menurut laporan kantor berita resmi Xinhua dikutip dari The Guardian, pertengahan tahun lalu (31/8/2021).
Berdasarkan aturan yang diterbitkan oleh Administrasi Pers dan Publikasi Nasional, pengguna di bawah 18 tahun hanya dapat bermain game selama Pukul 8 - 9 malam waktu setempat pada hari-hari tersebut.
Perusahaan game online akan dilarang memberikan layanan kepada anak di bawah umur dalam bentuk apa pun di luar jam tersebut. Selain itu, “korporasi perlu memastikan bahwa mereka menerapkan sistem verifikasi nama asli,” kata regulator.
Akibatnya, Tencent mencatatkan pendapatan yang buruk tahun lalu. “2021 adalah tahun penuh tantangan. Kami menerima perubahan dan menerapkan langkah-langkah tertentu. Ini memiliki efek perlambatan pertumbuhan pendapatan,” kata Tencent dikutip dari CNBC Internasional, bulan lalu (23/3).
Perusahaan teknologi asal Cina itu hanya mencatatkan pertumbuhan pendapatan 8% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal IV 2021. Pertumbuhan ini terendah sejak 2004.
Tencent merupakan salah satu investor induk Shopee, Sea Group. Raksasa teknologi ini menjual 14,5 juta saham di Sea Group seharga US$ 208 per lembar. Maka totalnya US$ 3 miliar.
Penjualan tersebut mengurangi kepemilikan Tencent di Sea Group dari 21,3% menjadi 18,7%. Namun, perusahaan masih mempertahankan sebagian besar sahamnya di Sea Group untuk jangka panjang.