Porsi Investasi ke Startup Indonesia Melorot, Singapura Siap Menyalip
Porsi nilai investasi ke startup Indonesia dari modal ventura hanya 42% se-Asia Tenggara pada tahun lalu. Persentase ini menurun dibandingkan 2020 68% dan 2019 53%.
Sedangkan porsi nilai investasi modal ventura ke startup Singapura naik 14% pada 2020 menjadi 34% tahun lalu.
“Sementara Indonesia terus menarik bagian modal terbesar, Singapura dan Filipina meningkatkan pangsa mereka secara signifikan,” demikian dikutip dari laporan Cento Ventures bertajuk ‘SE Asia tech Investment 2021’ Rabu (27/4).
“Pendanaan ke startup Singapura didorong oleh mega-putaran kesepakatan Ninjavan, Carro, Nium, Aspire, Property Guru, dan Carousell,” demikian isi laporan.
Dari sisi persentase jumlah investasi ke startup, Indonesia tercatat selalu kalah dari Singapura sejak 2017. Rincian terkait porsi nilai dan jumlah investasi ke startup di Asia Tenggara dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:
Secara total, Cento Ventures mencatat ada 942 kesepakatan investasi di Asia Tenggara sepanjang tahun lalu. Jumlahnya melonjak dibandingkan 2020 sebanyak 700.
Nilai investasi dari modal ventura ke startup Asia Tenggara juga meningkat hampir 70% dibandingkan 2020 menjadi US$ 14,2 miliar atau Rp 204,7 triliun selama tahun lalu.
Porsi nilai investasi dari modal ventura ke startup Indonesia 42%. Ini artinya, pendanaan ke perusahaan rintisan Tanah Air sepanjang tahun lalu sekitar US$ 5,96 miliar atau sekitar Rp 230,1 triliun.
Di Asia Tenggara, kontributor terbesar yakni pendanaan skala besar atau lebih dari US$ 100 juta. Kesepakatan skala ini menyumbang 52% dari total investasi ke startup di kawasan.
Setidaknya ada lima transaksi besar tahun lalu dan menyumbang 21% dari total investasi. Rincian pendanaan ke perusahaan rintisan berdasarkan nilai sebagai berikut: