‘Bakar Uang’ Meningkat, Kerugian Grab Justru Turun Jadi Rp 6,4 Triliun

Desy Setyowati
22 Mei 2022, 11:17
grab, decacorn, singapura, unicorn, rugi grab
grab
Ilustrasi mitra pengemudi Grab yang mendapatkan sembako

Grab menambah insentif atau ‘bakar uang’ untuk mitra pengemudi, penjual, dan konsumen pada kuartal I. Namun kerugian decacorn ini berkurang.

Kerugian Grab turun 35% secara tahunan (year on year/yoy) dari US$ 666 juta pada kuartal I 2021 menjadi US$ 435 juta (Rp 6,4 triliun). Padahal pendapatan hanya naik 6% yoy dari US$ 216 juta menjadi US$ 228 juta (Rp 3,34 triliun).

Advertisement

Namun, pendapatan perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang disesuaikan turun 158% yoy dari negatif US$ 111 juta menjadi minus US$ 287 juta. “Ini karena biaya regional dan investasi insentif yang lebih tinggi” demikian dikutip dari siaran pers, akhir pekan lalu (19/5).

Insentif atau ‘bakar uang’ untuk mitra meningkat 55% yoy dari US$ 139 juta menjadi US$ 216 juta (Rp 3,2 triliun). Begitu juga untuk konsumen, melonjak 85% yoy dari US$ 186 juta menjadi US$ 344 juta (Rp 5 triliun).

Seiring dengan meningkatnya uang yang digelontorkan untuk insentif, nilai transaksi bruto (GMV) Grab pun meningkat 32% yoy dari US$ 3,64 miliar menjadi US$ 4,8 miliar (Rp 70,4 triliun).

Transaksi pengguna secara bulanan (MTU) juga naik 10% yoy mencapai 30,9 juta. Begitu pun pengeluaran rata-rata per pengguna, yang didefinisikan sebagai GMV per MTU, naik 19% menjadi US$ 155.

Grab mencatatkan peningkatan permintaan layanan berbagi tumpangan (ride hailing) seperti GrabBike dan GrabCar. Selain itu, pertumbuhan layanan keuangan hampir dua kali lipat perusahaan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement