ChatGPT Raih 100 Juta Pengguna dalam 2 Bulan, Cetak Rekor
ChatGPT memiliki 100 juta pengguna sejak diluncurkan pada Desember atau dalam dua bulan. Pengembang OpenAI pun meluncurkan ChatGPT berbayar.
“Ada sekitar 590 juta kunjungan ke ChatGPT selama Januari,” kata analis perusahaan data Similarweb dikutip dari The Guardian, Jumat (3/1).
Analis di bank investasi UBS mengatakan tingkat pertumbuhan itu belum pernah terjadi sebelumnya untuk aplikasi konsumen.
“Dalam 20 tahun mengikuti perkembangan aplikasi di internet, kami tidak menemukan peningkatan yang lebih cepat di aplikasi internet konsumen dibanding ChatGPT,” tulis analis UBS dalam laporannya, dikutip oleh Reuters.
Sebagai perbandingan:
- TikTok membutuhkan sekitar sembilan bulan sejak peluncuran untuk mencapai 100 juta pengguna
- Instagram membutuhkan lebih dari dua tahun
Itu berdasarkan data dari perusahaan analisis aplikasi Sensor Tower.
ChatGPT memang bisa melakukan banyak hal, mulai dari mengerjakan soal matematika hingga menjadi teman curhat.
OpenAI pun meluncurkan ChatGPT Plus yang dibanderol US$ 20 atau sekitar Rp 200 ribu per bulan. Produk berbayar ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan ChatGPT gratis.
Keunggulan ChatGPT plus yakni:
- Akses umum ke ChatGPT, bahkan saat jam sibuk
- Waktu respons lebih cepat
- Akses prioritas ke fitur dan peningkatan baru
ChatGPT Plus baru tersedia untuk pelanggan di Amerika Serikat. Perusahaan berencana memperluas layanan ini ke negara lain.
“Kami akan memulai proses mengundang orang dari daftar tunggu dalam beberapa minggu ke depan,” kata OpenAI dalam laman resminya, Rabu (1/2).
OpenAI memastikan akan terus menawarkan akses gratis ke ChatGPT. “Dengan adanya ChatGPT berbayar, kami dapat membantu mendukung ketersediaan akses gratis kepada sebanyak mungkin orang,” katanya.