Grab dan Induk Shopee Bakar Uang Rp 81,5 Triliun untuk Diskon

Desy Setyowati
8 Maret 2023, 11:40
Shopee, bakar uang, Grab
Katadata/Desy Setyowati
Shopee dan Grab

Grab dan induk Shopee, Sea Ltd menggelontorkan total US$ 5,27 miliar atau sekitar Rp 81,5 triliun sepanjang tahun lalu untuk bakar uang atau promosi. Nilai yang dikeluarkan oleh Grab naik secara tahunan (year on year/yoy), sementara Sea Ltd turun.

“Total beban penjualan dan pemasaran turun 14,6% yoy dari US$ 3,8 miliar pada 2021 menjadi US$ 3,3 miliar tahun lalu,” kata induk Shopee dalam keterangan pers, Selasa malam (7/3).

Rincian bakar uang Sea Ltd sebagai berikut:

  • Lini hiburan digital seperti pembuat game Free Fire, Garena turun 24,9% menjadi US$ 268 juta
  • E-commerce atau Shopee turun 11,5% menjadi US$ 2,3 miliar
  • Keuangan atau Sea Money turun 31,6% menjadi US$ 508 juta

Meski begitu, pendapatan dan laba induk Shopee naik. Kerugian pun turun. Rinciannya sebagai berikut:

  • Pendapatan GAAP naik 25,1% menjadi US$ 12,4 miliar
  • Laba kotor naik 33,1% menjadi US$ 5,2 miliar
  • Rugi bersih turun 18,9% menjadi US$ 1,7 miliar
  • EBITDA yang disesuaikan turun dibandingkan 2021 minus US$ 593,6 juta menjadi negatif US$ 878,1 juta

Sedangkan Grab memberikan insentif atau diskon total US$ 1,97 miliar atau sekitar Rp 30,5 triliun sepanjang tahun lalu. Decacorn ini berencana mengurangi promosi atau bakar uang.

Rincian bakar uang Grab tahun lalu sebagai berikut:

  • Insentif yang diberikan kepada mitra penjual (merchant) atau pengemudi taksi dan ojek online (ojol) US$ 801 juta atau sekitar Rp 12,5 triliun naik 12% yoy
  • Insentif untuk konsumen US$ 1,17 miliar atau sekitar Rp 18,2 triliun naik 10% yoy

Namun, “kami bersiap untuk 2023 yang kuat dengan terus berfokus untuk tumbuh secara berkelanjutan dengan mendorong efisiensi biaya di seluruh organisasi, dan mendorong peningkatan margin sambil berhati-hati dengan modal,” kata Chief Financial Officer (CFO) Grab Peter Oey dalam keterangan pers, akhir bulan lalu lalu (23/2).

Grab pun menargetkan tak lagi rugi tahun ini. “Kami mempercepat perkiraan titik impas berdasarkan EBITDA yang disesuaikan per kuartal IV 2023, lebih awal dari ekspektasi kami sebelumnya yakni semester II 2024,” tambah dia.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...