J&T Express Kirim 15 Juta Paket per Hari, Paling Banyak dari Shopee
J&T Express mencatatkan 15 juta paket per hari tahun ini. Paling banyak berasal dari pesanan di e-commerce seperti Shopee, berdasarkan prospektus perusahaan.
CEO J&T Express Indonesia Robin Lo mengatakan, perusahaan menguasai pangsa pasar logistik kategori kurir di Tanah Air. “Sekitar 35% - 40% dari total seluruh bisnis ekspres,” kata dia saat acara media gathering di Jakarta, Selasa (15/8).
“Kalau dibandingkan total logistik keseluruhan di Indonesia, kami tidak punya datanya,” Robin menambahkan.
J&T Express memang tercatat sebagai perusahaan logistik dengan pengiriman paket terbanyak per hari pada tahun lalu. Datanya sebagai berikut:
Berdasarkan prospektus J&T Express, decacorn logistik itu menguasai 22,5% pasar di Asia Tenggara dan 10,9% di Cina. “Kami peringkat pertama di Asia Tenggara dengan pangsa pasar 22,5%,” demikian dikutip dari prospektus IPO J&T Express, pada Juni (20/6).
J&T Express menyasar 13 negara yakni Indonesia, Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand, Kamboja, Singapura, Cina, Arab Saudi, Uni Emirat Arab atau UEA, Meksiko, Brasil, dan Mesir.
Robin mengatakan perusahaan belum berencana menambah pasar di negara lain. Alasannya, ingin berfokus mengembangkan pangsa pasar di negara yang sudah dirambah.
Ia memperkirakan pertumbuhan bisnis perusahaan tahun ini sekitar 40% - 50%. Proyeksi peningkatan ini lebih tinggi ketimbang kenaikan tahun lalu 30%.
Peningkatan proyeksi kenaikan pertumbuhan bisnis tersebut sejalan dengan perkembangan e-commerce pasca-pandemi corona. “Tahun lalu, e-commerce alami kesulitan, jadi mereka slowdown,” ujar Robin.
“Sekarang e-commerce pulih lebih cepat. Jadi perkembangan pada semester pertama cukup bagus, bahkan lebih tinggi dibandingkan ekspektasi,” Robin menambahkan.
Berdasarkan prospektus perusahaan, 17% pengiriman paket berasal dari pemesanan di Shopee. Kemudian 7% dari TikTok Shop.
J&T Express dikabarkan segera mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) di bursa saham Hong Kong. Robin mengatakan, perusahaan belum berencana melantai di Bursa Efek Indonesia atau BEI.
Sumber Bloomberg mengatakan, decacorn itu mempertimbangkan untuk mengumpulkan US$ 500 juta – US$ 1 miliar (Rp 7,47 triliun – Rp 14,94 triliun) dari penjualan saham.
“IPO dapat terjadi segera tahun ini, meskipun belum ada keputusan akhir dan detail, termasuk ukuran dan tenggat waktu yang masih dapat berubah,” kata sumber dikutip dari Bloomberg, pada Juni (17/6).
Bloomberg melaporkan, J&T Express awalnya mempertimbangkan untuk IPO di Amerika Serikat. Namun, “kemudian mengalihkan ke Hong Kong ketika regulator Cina meningkatkan pengawasan terhadap emiten di luar negeri,” kata beberapa sumber.
J&T Express memang perusahaan Indonesia, tetapi beberapa investornya berbasis di Cina. Selain itu, startup ini menyasar pasar Tiongkok.
Decacorn itu genap berusia delapan tahun bulan ini. Dalam rangka ulang tahun ini, J&T Express menggelar beberapa kegiatan di antaranya:
- Paket Mobil J&T di ruang publik berupa instalasi paket spesial berisi satu unit mobil listrik yang terpampang di area Gedung Sarinah, Jakarta selama 16 - 20 Agustus
- J&T Connect SME Expo, yang menghadirkan 50 penjual lokal dan dikunjungi langsung oleh Kementerian Perdagangan alias Kemendag
- J&T Connect Run yang diikuti 2.500 pelari termasuk dari komunitas difabel
- J&T Connect Fest atau konser musik dari Lyodra, Rizky Febian, Marion Jola, dan Gigi di Ecopark Ancol, Jakarta pada 26 Agustus. Dengan harga tiket mulai dari Rp 75 ribu.