Marak Penipuan Berkedok Sumbangan untuk Palestina
ANTARA FOTO/REUTERS/Suhaib Salem/hp/cf
Kaspersky mengidentifikasi penipuan berkedok sumbangan untuk Palestina. Perusahaan keamanan siber global itu mencatat ada lebih dari 500 email penipuan dan situs web palsu terkait donasi beredar.
Email penipuan sumbangan untuk Palestina itu ditulis dalam bahasa Inggris. “Penipu membuat beberapa variasi teks untuk menghindari filter spam,” kata Kaspersky dalam keterangan pers, Senin (23/10).
Frasa yang digunakan oleh penipu untuk menghindari filter spam email, di antaranya:
- 'Kami menyerukan belas kasih dan kebajikan Anda'
- 'Kami menyerukan empati dan kemurahan hati Anda'
- Mengganti kata-kata seperti 'bantuan' dengan sinonim seperti 'dukungan', 'bantuan' dan lainnya
- Mengubah tautan dan alamat pengirim
Pakar keamanan di Kaspersky Andrey Kovtun pun membagikan modus penipuan berkedok donasi untuk Palestina:
- Penipu mengeksploitasi keinginan masyarakat untuk membantu Palestina, dan memikat calon korban agar memberikan donasi
- Menyamar sebagai organisasi amal dan menggunakan bahasa yang emosional untuk membujuk pengguna mengeklik tautan atau link situs web palsu
- Tautan yang disematkan di dalam email mengarah ke situs web palsu yang menampilkan teks tentang konflik dan foto untuk mendorong calon korban untuk berdonasi.
- Penipu memfasilitasi transfer uang dengan mudah misalnya, menawarkan opsi untuk berbagai transaksi mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Tether, hingga Litecoin.
Kaspersky pun membagikan cara untuk mengantisipasi penipuan berkedok donasi untuk Palestina, di antaranya:
- Memeriksa situs web dan kredensial badan amal tersebut untuk memastikan keasliannya
- Mendatangi organisasi amal secara langsung untuk berdonasi atau menawarkan dukungan
- Jika Anda tidak yakin mengenai organisasi yang telah Anda periksa, rujuk ke organisasi terkenal yang memberikan dukungan kemanusiaan seperti badan bantuan PBB.
- Berhati-hatilah terhadap permintaan donasi atau uang
- Perhatikan tiap huruf situs web, karena pelaku biasanya berusaha meniru laman resmi organisasi amal
- Jangan berasumsi bahwa permintaan donasi di Facebook, Twitter, Instagram, atau YouTube itu asli hanya karena ada teman yang menyukai atau membagikannya. Luangkan waktu untuk menyelidiki keaslian akun dan kegiatan donasi sebelum mengirimkan uang.
Reporter: Lenny Septiani
Editor: Desy Setyowati