Gubernur BI: Utang Luar Negeri Naik karena Ekonomi Menggeliat

Desy Setyowati
19 Januari 2016, 15:08
Agus Martowardojo ----------------------- Arief Kamaludin|KATADATA
Agus Martowardojo ----------------------- Arief Kamaludin|KATADATA
Agus Martowardojo Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA - Jumlah utang luar negeri Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Meski begitu, Bank Indonesia (BI) menilai kondisi tersebut masih aman karena penambahan utang bertujuan untuk menggerakkan perekonomian.

BI mencatat, utang luar negeri (ULN) Indonesia per akhir November 2015 mencapai US$ 304,6 miliar atau tumbuh 3,2 persen dibandingkan periode sama 2014. Pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan bulan Oktober 2015, yang mengalami kenaikan 2,5 persen dari periode sama 2014.

Kenaikan tersebut terutama didorong oleh peningkatan pertumbuhan utang luar negeri berjangka panjang sebesar 6,1 persen secara tahunan (year on year/yoy), Ini lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Oktober 2015 yang sebesar 5,5 persen (yoy). Sedangkan utang luar negeri berjangka pendek per akhir November 2015 menurun 12,5 persen (yoy).

Berdasarkan jangka waktu asal, utang luar negeri Indonesia didominasi oleh ULN berjangka panjang yang mencapai US$ 263,9 miliar atau 86,6 persen dari total ULN. Adapun porsi ULN berjangka pendek cuma 13,4 persen dari total utang atau senilai US$ 40,7 miliar.

(Baca: Capai Rp 3.089 Triliun, Rasio Utang Pemerintah Naik Jadi 27 Persen)

Sedangkan berdasarkan kelompok peminjam, peningkatan pertumbuhan ULN pada November 2015 terjadi pada sektor swasta maupun sektor publik. ULN sektor swasta tumbuh 3,4 persen (yoy) sedangkan ULN sektor publik tumbuh 2,9 persen (yoy). Alhasil, porsi ULN sektor publik dan swasta, masing-masing sebesar 45,2 persen dan 54,8 persen dari total ULN.

BI memandang perkembangan ULN November 2015 ini cukup sehat, namun perlu terus diwaspadai risikonya terhadap perekonomian. Ke depan, BI akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta. "Hal ini untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas makroekonomi," ujar Tirta Segara, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, dalam siaran pers “Pertumbuhan ULN Indonesia November 2015”, Senin (18/1).

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...