Mitra Keluarga Bangun Dua Rumah Sakit, Siapkan Belanja Modal Rp 350 M
Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) menargetkan pembangunan dua rumah sakit baru selesai tahun depan. Emiten ini berencana membangun hingga enam rumah sakit per 2024, dengan total kapasitas tempat tidur 1.200.
"Tiap tahun ada rencana setidaknya menambah satu atau dua rumah sakit," kata Head of Investor Relation Mitra Keluarga Aditya Widjaja saat paparan publik, Senin (6/9).
Dua dari target enam rumah sakit tengah dibangun. Salah satunya dibangun di Deltamas, Bekasi dibangun sejak April. Satu lagi di Pamulang, Tangerang Selatan, dibangun sejak Juli.
Kedua rumah sakit tersebut diharapkan dapat beroperasi tahun depan. Kapasitas masing-masing 200 tempat tidur.
"Strategi bisnis lewat kedua rumah sakit ini yaitu memperkuat penetrasi pasar Mitra Keluarga di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek)," kata Aditya.
Saat ini, Mitra Keluarga memiliki 26 rumah sakit dengan kapasitas tempat tidur 3.885. Lalu 16 rumah sakit berkapasitas 2.864. Kemudian, 10 rumah sakit hasil akuisisi, mempunyai kapasitas 1.021.
Mitra Keluarga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 350 miliar untuk membangun dua rumah sakit tahun ini. Sebanyak Rp 99 miliar sudah terserap pada semester I.
Dana itu mayoritas digunakan untuk membeli peralatan medis Rp 39 miliar. Kemudian untuk peralatan dan perlengkapan kantor Rp 37 miliar.
Sepanjang semester I, Mitra Keluarga mengantongi laba bersih Rp 615,87 miliar atau naik 113% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy) Rp 288,74 miliar. Peningkatan ini terdongkrak pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan, Mitra Keluarga membukukan pendapatan bersih Rp 2,38 triliun. Nilai ini naik 65,79% yoy dibandingkan semester I 2020 Rp 1,44 triliun.
Pendapatan berasal dari dua jenis pasien yaitu yang menjalani rawat inap dan rawat jalan. Total pendapatan dari rawat inap Rp 1,58 triliun atau meningkat 70,18%. Kontributor utamanya yakni obat dan perlengkapan medis Rp 723,51 miliar, yang naik 77,54%.
Sedangkan pendapatan dari pasien rawat jalan Rp 799,83 miliar atau naik 57,74%. Ini ditopang oleh layanan penunjang medis Rp 382,78 miliar atau meningkat 143%.