Susul AS, Bank Indonesia Diramal Kerek Lagi Suku Bunga 0,25% Hari Ini
Bank Indonesia (BI) diperkirakan kembali menaikkan suku bunga acuan hari ini 0,25%. Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed mengerek bunga acuan 0,75% dini hari tadi.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) Danamon, Mandiri dan Permata kompak memprediksi suku bunga BI naik 0,25% menjadi 4% pada pertemuan hari ini. Bank sentral sebelumnya menaikkan bunga acuan agar inflasi tidak melonjak setelah harga BBM naik.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan, inflasi bulan ini 1,4% secara bulanan. Sedangkan inflasi tahunan diramal naik menjadi 6,3% - 6,7%.
Jika harga BBM tidak naik, inflasi secara bulanan diprediksi hanya 0,12% dan tahunan 3,5% - 4,5%.
"Selain itu, pengetatan kebijakan moneter BI bertujuan menjaga stabilitas rupiah di tengah penguatan dolar AS terhadap mata uang global," kata Josua dalam risetnya, dikutip Kamis (22/9).
Kurs garuda memang terus melemah sebelum pertemuan The Fed 21 – 22 September. Data Bloomberg menunjukkan, rupiah terkoreksi 1,13% selama dua pekan menjelang pertemuan The Fed dan 5,15% secara tahunan.
Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memprediksi bunga acuan naik 0,25% hari ini. Sebab, BI beberapa kali menengaskan akan memperketat moneter secara bertahap agar momentum pemulihan dapat terjaga.
"Namun bukan tidak mungkin BI meningkatkan (bunga acuan) 0,5%, karena The Fed sangat hawkish. Selain itu, inflasi Indonesia terindikasi meningkat signifikan pasca- penyesuaian harga BBM," ujarnya.
Jika BI benar-benar kembali menaikkan bunga acuan hari ini, menurutnya bank sentral berupaya menjaga inflasi tahun depan. Dalam beberapa komentar sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa inflasi berisiko masih di atas 4% tahun depan.