The Fed mempertahankan suku bunga, menciptakan tekanan pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dengan ekspektasi pelemahan hingga Rp 16.450 per dolar AS.
Rupiah diperkirakan akan terus melemah terhadap dolar AS, dipengaruhi oleh kondisi global dan domestik sebelum dan setelah pengumuman kebijakan Bank Indonesia.
Wall Street mencatat kenaikan signifikan dengan saham di sektor energi memimpin kenaikan meskipun terdapat ketidakpastian global, dan inflasi masih menjadi perhatian utama investor.
Gubernur The Fed Jerome Powell memastikan ekonomi Amerika secara keseluruhan kuat dengan pasar tenaga kerja yang solid sehingga tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga
Sejumlah analis memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa melemah hari ini. Pelemahan rupiah dipicu oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Federal Reserve (The Fed)
Bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed menahan suku bunga acuan atau The Fed Fund Rate (FFR) pada angka 4,25-4,5%. Keputusan itu diambil dalam rapat FOMC Januari 2025.