ICAEW Ajak Negara G20 Wujudkan Aksi B20 Atasi Pencucian Uang

ICAEW menghadirkan beberapa pakar dari Inggris dan negara ASEAN untuk mendiskusikan beberapa studi kasus dan wawasan baru mengenai berbagai risiko ekonomi.
Dicky Christanto W.D
29 November 2022, 09:51
Kubah Bambu KTT G20, di Hotel Apurva Kempinski, Bali
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Kubah Bambu KTT G20, di Hotel Apurva Kempinski, Bali

The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) mengajak negara anggota G20 berperan aktif dalam pencegahan pencucian uang untuk pendanaan teroris dan kejahatan eknoi lain dengan melaksanakan rekomendasi yang dikeluarkan B20 Indonesia Summit.

The Business 20 (B20) merupakan perkumpulan resmi negara G20 yang mempertemukan para pemimpin dunia sebagai pembuat kebijakan dan perwakilan perusahaan multinasional terkemuka untuk membahas rekomendasi kebijakan yang dapat ditindaklanjuti pada beberapa isu prioritas sambil memastikan pertumbuhan inklusif, dan memperkuat kolaborasi kesejahteraan global.

Berlangsung pada 13-14 November 2022 di Bali, KTT B20 tahun ini mengangkat tema “Memajukan Pertumbuhan Inovatif, Inklusif, dan Kolaboratif” dalam rangka mendukung tema besar KTT G20 “Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat”.

“Sebagai anggota Integrity and Compliance Task Force B20, ICAEW tentunya turut bangga dan berbahagia dengan diterimanya banyak rekomendasi kami sebagai bagian dari naskah rekomendasi kebijakan B20,” kata Direktur Regional ICAEW untuk China dan Asia Tenggara, Elaine Hong, Senin (28/11).

B20 Indonesia telah mempublikasikan “B20 Communique: Policy Recommendation to G20” dan Integrity and Compliance Task Force juga mempublikasikan “Integrity & Compliance Task Force Policy Paper” sebagai naskah rekomendasi kebijakan pada B20 Indonesia Summit.

Dalam naskah kebijakan, yang diajukan oleh Integrity and Compliance Task Force B20 tersebut, terdapat empat sektor rekomendasi utama yang dibahas: pertama, mempromosikan tata kelola yang berkelanjutan dalam bisnis untuk mendukung inisiatif lingkungan, sosial, dan pemerintah.

Kedua, mendorong aksi kolektif dalam mengurangi risiko integritas. Ketiga, menumbuhkan ketangkasan penanggulangan untuk memerangi risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme, dan keempat memperkuat tata kelola mitigasi risiko kejahatan dunia maya yang semakin buruk.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...