ICAEW Ajak Negara G20 Wujudkan Aksi B20 Atasi Pencucian Uang
The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) mengajak negara anggota G20 berperan aktif dalam pencegahan pencucian uang untuk pendanaan teroris dan kejahatan eknoi lain dengan melaksanakan rekomendasi yang dikeluarkan B20 Indonesia Summit.
The Business 20 (B20) merupakan perkumpulan resmi negara G20 yang mempertemukan para pemimpin dunia sebagai pembuat kebijakan dan perwakilan perusahaan multinasional terkemuka untuk membahas rekomendasi kebijakan yang dapat ditindaklanjuti pada beberapa isu prioritas sambil memastikan pertumbuhan inklusif, dan memperkuat kolaborasi kesejahteraan global.
Berlangsung pada 13-14 November 2022 di Bali, KTT B20 tahun ini mengangkat tema “Memajukan Pertumbuhan Inovatif, Inklusif, dan Kolaboratif” dalam rangka mendukung tema besar KTT G20 “Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat”.
“Sebagai anggota Integrity and Compliance Task Force B20, ICAEW tentunya turut bangga dan berbahagia dengan diterimanya banyak rekomendasi kami sebagai bagian dari naskah rekomendasi kebijakan B20,” kata Direktur Regional ICAEW untuk China dan Asia Tenggara, Elaine Hong, Senin (28/11).
B20 Indonesia telah mempublikasikan “B20 Communique: Policy Recommendation to G20” dan Integrity and Compliance Task Force juga mempublikasikan “Integrity & Compliance Task Force Policy Paper” sebagai naskah rekomendasi kebijakan pada B20 Indonesia Summit.
Dalam naskah kebijakan, yang diajukan oleh Integrity and Compliance Task Force B20 tersebut, terdapat empat sektor rekomendasi utama yang dibahas: pertama, mempromosikan tata kelola yang berkelanjutan dalam bisnis untuk mendukung inisiatif lingkungan, sosial, dan pemerintah.
Kedua, mendorong aksi kolektif dalam mengurangi risiko integritas. Ketiga, menumbuhkan ketangkasan penanggulangan untuk memerangi risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme, dan keempat memperkuat tata kelola mitigasi risiko kejahatan dunia maya yang semakin buruk.
Sebagai salah satu anggota kunci Integrity and Compliance Task Force B20, ICAEW telah memainkan peran penting dalam mengangkat isu mengenai berbagai tantangan bisnis khususnya pencucian uang dan pendanaan terorisme. Hal ini juga terwujud melalui penyelenggaraan “Konferensi Integrity and Compliance Task Force B20: Memupuk Ketangkasan Dalam Memerangi Pencucian Uang dan Kejahatan Ekonomi”.
Dalam konferensi tersebut, ICAEW menghadirkan beberapa pakar dari Inggris dan negara ASEAN untuk mendiskusikan beberapa studi kasus dan wawasan baru mengenai berbagai risiko ekonomi, termasuk di dalamnya anti pencucian uang yang kemudian menjadi salah satu rekomendasi kebijakan yang disorot pada naskah kebijakan yaitu mendorong kelincahan dalam penanggulangan untuk memerangi risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Dengan pencapaian ini, ICAEW berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pemerintah dan penegak hukum di seluruh dunia lewat berbagi pengalaman dan pengetahuan sembari juga memberikan panduan dan sumber daya pendukung, serta pengawasan anti pencucian uang yang kuat melalui pendekatan berbasis risiko untuk para anggota dan stakeholders di seluruh dunia.
Dengan dilakukannya pembaruan ini, ICAEW berharap negara-negara G20 menerapkan lebih banyak peraturan baru, yang mewajibkan pribadi maupun lembaga untuk menjaga transparansi kepemilikan keuntungan, melaporkan perbedaan informasi mengenai kepemilikan keuntungan yang telah teridentifikasi dan menerapkan sanksi peringatan ketika terjadinya pelanggaran.
“ICAEW mengajak negara-negara G20 untuk melakukan aksi sesuai dengan naskah rekomendasi yang telah dipublikasikan oleh Integrity and Compliance Task Force B20," kata ICAEW Head of Indonesia Conny Siahaan.
Conny berharap dengan dipublikasikannya rekomendasi kebijakan ini, seluruh peserta dan pemerintah negara-negara G20 termasuk Indonesia juga dapat ikut serta membantu agenda ICAEW dalam meningkatkan kesadaran pentingnya uji kelayakan dan mengedukasi masyarakat mengenai risiko kejahatan ekonomi yang dapat dimitigasi oleh setiap orang.