Sebulan WFH, Antrean Transaksi Kopi OVO Setara 8 Ribu Lapangan Bola
Perusahaan dompet digital OVO mencatat sejumlah temuan menarik pada transaksinya selama bulan pertama Work From Home (WFH). Salah satunya yaitu antrean kasir pembelian kopi melalui OVO selama periode WFH setara dengan 8.000 lapangan sepak bola.
"Ternyata kebiasaan pengguna membeli kopi tetap tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat sehari-hari," ujar Head of Public Relations OVO Sinta Setyaningsih dikutip dari siaran pers, Senin (11/5).
Sinta mengatakan, jika hanya ada seorang kasir yang menangani transaksi tersebut maka dia akan menghabiskan waktu 16.000 hari untuk menyelesaikan seluruh transaksi.
Selain itu, menurut dia, perusahaan mencatat bahwa transaksi kebutuhan sehari-hari (groceries) juga meningkat. "Di mana total belanja groceries pengguna OVO dapat memenuhi kebutuhan beras untuk seluruh masyarakat di Jawa Tengah," ujarnya.
(Baca: OVO Buka Saweran Online, Bantu 38 Ribu Seniman Terdampak Covid-19)
Pengguna OVO juga cenderung memilih untuk membeli makanan atau minuman secara online dibandingkan harus keluar rumah untuk membelinya sendiri. "Jumlah transaksi GrabFood ikut melonjak, yang dapat menempuh jarak dari Jakarta ke Aceh jika ditumpuk," ujar dia.
Selama WFH berlangsung, perusahaan mengatakan bahwa masyarakat menjadi lebih banyak menghabiskan waktu untuk tetap terhubung dengan keluarga dan kerabat tersayangnya.
"Jumlah paket data yang dibeli oleh pelanggan OVO selama WFH dapat digunakan untuk video call selama lebih dari 30 juta jam," ujar Sinta.
Kemudian transaksi dari edukasi online meningkat hingga tiga kali lipat. Transaksi top up saldo OVO Cash juga meningkat, yang diakumulasi, nilainya bisa digunakan untuk membeli hand sanitizer untuk seluruh penduduk Indonesia.
(Baca: Transaksi OVO dan GoPay Melonjak Selama Pandemi Covid-19)
Hingga saat ini, OVO telah memiliki lebih dari 600 ribu merchant di 373 kota di Indonesia. Platform pembayaran digital ini telah diunduh oleh 115 juta perangkat dan bisa digunakan untuk mengakses pembayaran, transfer, top up dan tarik dana, serta manajemen aset dan investasi.
Sebelumnya Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra mengungkapkan bahwa sejak pemerintah memberlakukan aturan pembatasan sosial (physical distancing) perusahaan melihat adanya perubahan perilaku yang signifikan dalam ekosistem layanannya.
"Misalnya, adanya peningkatan transaksi online commerce lebih dari 100% dan untuk lending (pinjaman) hampir 50% per akhir Maret lalu," ujar Karaniya kepada Katadata.co.id, Senin (20/4).
(Baca: Tokopedia, OVO, dan Grab Patungan THR untuk 100 Ribu Pekerja Informal)