Pasar Tanah Abang dan ITC Sepi, Pedagang Bersiasat Live Streaming

Lenny Septiani
18 September 2023, 18:57
Pemilik toko baju Nara Fashion, Nadya sedang melakukan live streaming di Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2023).
Katadata/Lenny
Pemilik toko baju Nara Fashion, Nadya sedang melakukan live streaming di Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2023).

Perdagangan di Pasar Tanah Abang dan ITC Permata Hijau sepi meskipun pandemi Covid-19 telah reda. Menyiasati penjualan yang rendah, beberapa pedagang beralih jualan live streaming untuk menutupi biaya operasional toko.

Pemilik toko pakaian wanita Nara Fashion Nadya (22 tahun) di Pasar Tanah Abang Blok B mengatakan dirinya sudah berjualan live streaming sejak enam bulan lalu. Ia memutuskan untuk berjualan online karena penjualan di tokonya sepi.

"Saya mencoba live, setidaknya mencari pelanggan baru biar jadi pelanggan," kata Nadya kepada Katadata.co.id, Jumat (15/9).

Nadya menangguk omset empat kali lipat sejak berjualan live streaming di TikTok. Dia mengatakan penjualan offline di tokonya hanya sekitar Rp 500 ribu. Sedangkan hasil penjualan melalui live streaming TikTok bisa menjual 20-30 barang atau sekitar Rp 2 juta- Rp 3 juta per hari.

Meskipun saat tidak live streaming, transaksi pun terus berjalan. "Kalau enggak live, paling ada yang checkout 5-10 pcs," ujarnya.

Ia menyampaikan hasil penjualan dari live streaming sangat lumayan. Sebelum mulai berjualan live, penghasilan dari dagang di Tanah Abang tidak cukup untuk operasional seperti gaji karyawan, sewa toko, dan biaya lainnya.

Ia pun menyatakan berencana menutup toko jika penjualan di toko sepi terus menerus dan putaran pendapatan tidak sesuai dengan pengeluaran. "Mending mencari tempat buat berjualan live streaming," ujar dia.

 live streaming di ITC Permata Hijau
Jovian live streaming di ITC Permata Hijau (Katadata/Lenny )

Pemilik toko jam Regent Arloji di ITC Permata Hijau, Jovian (23 tahun), juga berjualan live streaming sekitar enam bulan di TikTok Shop. Seperti halnya Nadya, dia menyiasati penjualan offline yang sepi.  

"Namanya juga zaman sudah berubah ya, jadi kami melihat peluang, memang lagi happening lagi tren live di sana," kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (14/9).

Ia menyampaikan penjualan turun sejak dua tahun lalu atau saat pandemi. Ia mengatakan ada penjualan barang setiap harinya melalui live di TikTok Shop.

"Sekarang kalau di toko, keluar dua barang aja sudah syukur," kata Jovian. Sedangkan, di TikTok setiap hari sudah pasti kirim minimal 2-3 barang. 

Pakar Marketing dan Managing Partner Inventure Yuswohady mengatakan, pedagang offline termasuk di Tanah Abang mau tidak mau harus mengikuti tren. Salah satu promosi yang sedang populer yakni berjualan secara live streaming.

“Kalau tidak adopsi social commerce, dia (pedagang) akan mati. Harus hybrid, antara offline dan online,” kata Yuswohady dalam acara Polemik bertajuk ‘Nasib UMKM di Tengah Gemerlap Social Commerce’, Sabtu (16/9).

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...