ByteDance PHK Pegawai Shop Tokopedia, Jumlahnya Dikabarkan 450 Orang

Desy Setyowati
14 Juni 2024, 09:57
Tokopedia, TikTok, bytedance, shop tokopedia phk,
Katadata/Desy Setyowati
Tokopedia dan TikTok
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

ByteDance melakukan PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja pegawai Shop Tokopedia. Jumlahnya dikabarkan sekitar 9% atau 450 dari total karyawan sekitar 5.000.

Direktur Corporate Affairs Tokopedia dan ShopTokopedia Nuraini Razak membenarkan adanya PHK pegawai. "Menyusul penggabungan TikTok dan Tokopedia, kami telah mengidentifikasi beberapa area yang perlu diperkuat dalam organisasi dan menyelaraskan tim agar sesuai dengan tujuan perusahaan," kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (14/6).

"Sebagai hasilnya, kami harus melakukan penyesuaian yang diperlukan pada struktur organisasi sebagai bagian dari strategi perusahaan agar dapat terus tumbuh," Nuraini menambahkan.

Ia berterima kasih kepada tim TikTok dan Tokopedia atas kontribusi dan komitmen mereka selama masa penggabungan. "Kami akan terus berupaya untuk mendukung mereka dalam melewati masa transisi ini," ujar dia.

Menurut laporan Bloomberg, keputusan PHK pegawai Shop Tokopedia terutama akan berdampak pada tim periklanan dan operasional. ByteDance ingin menghilangkan peran duplikat setelah merger TikTok Shop dan Tokopedia.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag atau Kementerian Perdagangan Isy Karim sebelumnya membenarkan kabar PHK Shop Tokopedia. Ia menyampaikan, ini bertujuan mengurangi tenaga kerja yang redundan.

Isy mencontohkan sifat pekerjaan yang terkena PHK yakni pekerja dengan tugas yang sama di Tokopedia maupun Shop Tokopedia. "Saya juga kaget waktu pertama mendapat kabar tersebut dan langsung menelpon manajemen TikTok Indonesia. Langkah itu terpaksa dilakukan untuk mengurangi redudansi," kata Isy di Gedung DPR, Kamis (13/6).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...