Bukalapak Buka Suara soal Harga Saham Naik dan Rumor Akan Diakuisisi Temu Cina
Bukalapak buka suara mengenai harga saham yang melonjak dan rumor akan diakuisisi oleh e-commerce asal Cina Temu.
“Perseroan tidak mengetahui informasi terkait rencana akuisisi perseroan oleh e-commerce dari Temu,” kata Sekretaris Perusahaan Bukalapak Cut Fika Lutfi dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia alias BEI, Rabu (9/10).
Bukalapak akan melakukan keterbukaan informasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, apabila Perseroan menerima informasi yang telah diverifikasi kebenarannya atas rencana akuisisi tersebut.
Harga saham Bukalapak sempat naik 30% pada sesi pertama perdagangan Senin (7/10). Hingga pukul 12:00 WIB, saham BUKA naik 30,43% ke posisi Rp 150 per lembar saham.
Kenaikan harga saham pada Senin (7/10) merupakan reaksi pasar atas informasi terkait rencana akuisisi Perseroan yang belum diverifikasi kebenarannya dan tidak pernah dikonfirmasi oleh manajemen.
“Spekulasi pasar berada di luar kendali Perseroan. Oleh karena itu, Bukalapak mengimbau para pemegang saham publik dan investor dapat memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan sebelum membuat keputusan investasi,” demikian dikutip.
Ia menyampaikan, tidak ada informasi atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan harga saham Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik.
Di sisi lain, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi keberatan jika Temu benar-benar mengakuisisi Bukalapak.com. Alasannya, model bisnis Temu yang menghubungkan langsung konsumen dengan pabrik.
“Model bisnis ini akan menghancurkan UMKM,” kata Budi Arie saat ditemui wartawan di Jakarta, Selasa (8/10).
Sementara itu, Temu sudah hadir di Vietnam pada Senin (7/10).
“Ada rumor yang belum dikonfirmasi maupun diverifikasi bahwa Temu sedang berbicara dengan salah satu platform e-commerce lokal di Vietnam untuk kemungkinan akuisisi,” demikian dikutip dari perusahaan venture builder yang berbasis di Singapura, Momentum Works.
Pemangku kepentingan di Vietnam sudah memperkirakan platform asal Cina itu masuk ke negara naga biru sejak Juli, dan proyeksi ini akhirnya terjadi.
Meski begitu, kehadiran Temu di Vietnam masih tahap awal. Bahasa yang tersedia masih bahasa Inggris, bukan Vietnam.
Selain itu, hanya pembayaran dengan kartu kredit yang diterima, bukan dompet digital lokal. “Hanya dua pemain logistik yakni Ninja Van dan Best Express yang terhubung ke platform Temu,” demikian dikutip dari laman resmi Momentum Works, Selasa (8/10).
Momentum Works memperkirakan Temu menambah opsi bahasa, pembayaran, dan logistik ke platform, jika berupaya cukup keras di pasar Vietnam.
Temu sudah hadir di 82 negara, termasuk Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand dan Brunei Darussalam. Pengiriman di Vietnam sekitar 4 - 7 hari, jauh lebih cepat daripada Malaysia dan Filipina 5 - 20 hari. Hal ini karena pengiriman dari Guangzhou, Cina ke Vietnam dapat dilakukan dengan mudah melalui jalur darat.